Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Masektomi, Angelina Jolie Operasi Pengangkatan Ovarium

Kompas.com - 25/03/2015, 11:35 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
– Aktris Hollywood Angelina Jolie kembali mengambil langkah berani demi kesehatan tubuhnya. Dua tahun lalu, Jolie menjalani operasi pengangkatan kedua payudaranya atau masektomi untuk mencegah terkena kanker. Kini, Jolie memutuskan untuk mengangkat ovariumnya dengan alasan mencegah kanker.

Jolie diketahui memiliki mutasi gen BRCA 1 yang bisa berkembang menjadi sel kanker. Menurut National Cancer Institute, wanita yang memiliki mutasi BRCA 1 berisiko terkena kanker payudara dan ovarium. Sekitar 12 persen wanita umumnya terkena kanker payudara. Namun,  65 wanita baru terkena kanker pada usia 70 tahun.

Sementara itu, 1,4 persen wanita yang memiliki mutasi BRCA 1 menderita kanker ovarium dan sekitar 39 persen wanita mengalaminya saat usia 70 tahun.

"Ketika seseorang memiliki mutasi gen itu, tidak memungkinkan suatu sel memperbaiki dirinya sendiri. Kemudian sel-sel bisa rusak dan menjadi kanker," kata dokter Marleen Meyers, direktur  Survivorship Program di New York University Cancer Center Perlmutter.

Jolie menyadari, mutasi gen yang ia miliki suatu saat dapat berkembang menjadi kanker. Ia juga memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker. Ibu Jolie meninggal dunia karena kanker ovarium pada usia 56. Neneknya juga meninggal karena kanker.

Setelah menjalani serangkaian tes kesehatan, Jolie akhirnya menyetujui saran dokter untuk mengangkat ovarium dan tuba falopinya.

"Saya lega punya pilihan menghapus ovarium dan tuba falopi. Dan saya memilih untuk melakukannya,” kata Jolie.

Meski demikian, istri aktor Brad Pitt itu masih berisiko terkena kanker lainnya. Menurut dokter mutasi gen BRCA 1  juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus dan melanoma.

Di samping itu, dokter menilai Jolie adalah wanita yang sangat berani dengan mengutamakan tindakan pencegahan.

"Pada wanita yang membawa gen, itu hal yang wajar untuk mempertimbangkannya dan membicarakannya dengan dokter dan membuat keputusan satu per satu," kata Meyers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau