Gaya hidup yang tidak sehat ini menyebabkan seseorang memiliki kadar gula darah dan kolesterol tinggi, serta kekentalan darah yang menjadi faktor risiko stroke. "Jadi masih muda juga periksalah darah secara berkala. Cek kadar gula darah dan juga kolesterol," imbuh Rubia.
Menurut Rubia, serangan stroke pada usia muda biasanya lebih ringan karena masih banyak sel-sel sehat yang terus regenerasi dibanding usia tua. Namun, jika masih muda sudah pernah terkena stroke, risiko untuk mengalami stroke pada usia tua akan lebih besar. Selain karena gaya hidup yang tidak sehat, stroke usia muda juga bisa terjadi jika ada kelainan pembuluh darah di otak, yaitu aneurisma.
Aneurisma yang sudah ada sejak lahir, sewaktu-waktu bisa pecah sehingga terjadi pendarahan di otak dan terjadi stroke. Sebelum pembuluh darah pecah, aneurisma biasanya menimbulkan gejala seperti sakit kepala mendadak. Untuk mencegah risiko stroke, deteksi dini aneurisma bisa dilakukan dengan alat Magnetic Resonance Angiography (MRA).