KOMPAS.com - Bila anak Anda mendadak mengalami serangan diare dan muntah-muntah, serta mengeluhkan sakit perut, mungkin Anda mengira si kecil mengalami flu perut.
Sebenarnya apa yang disebut dengan flu perut adalah gastroenteritis, infeksi pada perut dan usus halus. Infeksi virus merupakan penyebab utama gastroenteritis. Tetapi, terkadang infeksi bakteri juga bisa menjadi pemicu.
Penyakit gastroenteritis sering membuat para ibu khawatir karena anak terus-menerus muntah dan diare. Meski begitu biasanya penyakit ini akan sembuh sekitar satu minggu tanpa obat apa pun.
Beberapa hari pertama memang gejala penyakit seolah sangat parah, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua agar anak bisa melewati masa ini.
Terapi yang bisa dilakukan adalah memastikan anak cukup cairan. Bahaya terbesar dari gastroenteritis adalah dehidrasi. Sebenarnya cairan apa pun bisa, tetapi terkadang air saja tidak cukup untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
Sebaiknya batasi konsumsi susu karena dapat membuat gangguan perut semakin buruk. Mengonsumsi minuman yang terlalu asam (jus jeruk) atau kafein juga memperburuk penyakti perut.
Terlalu banyak cairan juga bisa dapat memperburuk muntah. Oleh sebab itu berikan anak cairan secara perlahan-lahan. Pada bayi, cobalah satu sendok teh setiap 4-5 menit.
Setelah si kecil bisa minum cukup, cobalah berikan makanan sedikit-sedikit dalam bentuk yang lumat. Sebaiknya beri anak makanan yang mudah dicerna, misalnya pisang, nasi, yogurt, atau roti.
Melihat anak menderita sakit tentu sebagai orangtua kita ingin memberinya obat. Padahal, waktu adalah obat terbaik untuk gastroenteritis. Antibiotik tidak efektif mengobati, sementara peredan nyeri golongan ibuprofen bisa memperburuk sakit perut, dan parasetamol bisa berakibat buruk pada liver.
Walau begitu, jika anak mengalami demam maka berikan ia obat penurun panas, baik ibuprofen atau parasetamol.
Untuk mencegah penyakit ini, berikan anak vaksinasi rotavirus. Selalu cuci tangan dengan sabun, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, atau sebelum menyentuh makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.