Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2016, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber TIME

KOMPAS.com - Bukan hanya dalam program berita, posting di sosial media pun ramai membahas dua kandidat calon presiden Amerika Serikat dan tiga pasangan calon gubernur – calon wakil gubernur DKI Jakarta. Setiap orang membanggakan pilihannya masing-masing. Bahkan, tak sedikit yang saling menyebarkan informasi negatif.

Pemilihan umum nasional atau pemilihan kepala daerah, tak bisa dipungkiri memang membawa stres tersendiri. Perbedaan pandangan politik tak jarang membawa ketegangan dalam hubungan, bahkan permusuhan.

Bagi mereka yang memilih diam, ujaran kebencian yang bertebaran di media sosial juga mengusik emosi. Hasilnya adalah stres, entah skala ringan atau berat.

"Saya pikir banyak orang yang jadi terkejut, sedih dan tercengang dengan kenyataan bagaimana orang bisa saling bermusuhan dan melampaui batas tradisional, karena pengaruh masa-masa pemilihan pemimpin publik," kata Joan Cook, seorang profesor psikiatri di Yale School of Medicine.

"Beberapa orang akan terjebak dalam kehebohan dan bergabung dalam pidato-pidato kebencian yang hasilnya hanya menakut-nakuti orang lain. "

Semua perasaan negatif itu akan memberi pengaruh buruk pada tubuh. Stres dapat membuat otot menjadi tegang, menyebabkan mual dan meredam libido. Serangan emosi negatif yang parah, menyebabkan tubuh merespon stres dengan cara memacu tekanan darah dan peradangan.

"Jika Anda berargumen dengan seseorang mengenai pemilihan pemimpin publik selama lima sampai 10 menit, mungkin Anda akan merasa sedikit tertekan tapi kemudian perasaan itu akan pergi dengan sendirinya," kata Lorenzo Cohen, direktur program kedokteran integratif di University of Texas MD Anderson Cancer Center.

"Tapi masalahnya, ini berlangsung setiap hari selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun."

Kabar baiknya, ada cara yang bisa Anda praktikkan untuk mengatasi cemas dan stres akibat pemilihan umum.


1. Batasi asupan berita.

"Membatasi informasi dari media massa atau media sosial mungkin akan membuat pengetahuan kita menjadi terbatas mengenai apa yang terjadi di luar sana," kata Cook,

"Tetapi, hal ini dapat menurunkan ketegangan mental." Jika informasi mengenai pemilu atau pilkada secara konstan memengaruhi suasana hati, pola tidur atau kemampuan bekerja,

Cook merekomendasikan Anda menyisihkan waktu hanya satu kali sehari untuk membaca atau menonton berita, dan selebihnya berkegiatanlah seperti biasa.


2. Ambil napas dalam-dalam.

Ini adalah praktik yang disarankan ketika Anda bermeditasi, kata Cohen. Bernapas dalam-dalam membantu menurunkan kadar hormon stres dan memberi efek menenangkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com