KOMPAS.com - Baru-baru ini, dunia medis kembali memberi harapan yang menyenangkan. Sebuah penelitian untuk menciptakan vaksin untuk membantu mencegah penularan herpes genital telah selesai dilakukan.
Ujicoba pengobatan eksperimental terbaru menunjukkan hasil yang memuaskan pada monyet dan babi guinea.
Dalam waktu dekat, diharapkan vaksin ini dapat diaplikasikan pada manusia dengan hasil yang sama atau lebih bagus, menurut sebuah studi di PLOS Pathogens.
Dalam studi ini, para peneliti dari University of Pennsylvania School of Medicine menggunakan formula yang dapat melindungi manusia dari virus herpes simpleks tipe-2 (HSV2), penyebab penyakit herpes genital.
"Pada dasarnya, kami merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus dan pada saat yang sama mencegah virus melemahkan sistem kekebalan tubuh," kata penulis studi Dr Harvey Friedman, seorang profesor pencegahan penyakit menular.
Menurut penelitian, ada sekitar 500 juta orang di seluruh dunia membawa virus herpes genital.
Selain menyebabkan infeksi dan luka menyakitkan di daerah genital, herpes juga membuat orang lebih rentan terhadap HIV. Vaksin HSV-2 diperkirakan dapat mengurangi risiko infeksi HIV sebesar 30 hingga 40 persen.
Sampai sekarang, tidak ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi virus herpes simpleks.
Obat-obatan antivirus yang selama ini digunakan seperti Asiklovir, Famsiklovir dan Valasiklovir, hanya dapat mengendalikan gejala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.