KOMPAS.com - Bersepeda super intensif selama empat menit saja ternyata dapat memperlambat proses penuaan. Sepeda seperti di kelas spinning ditemukan mengembalikan kerusakan sel karena penuaan.
Banyak orang berpikir bersepeda lama tapi pelan adalah olahraga terbaik. Tidak sedikit yang menghabiskan paling tidak 30 menit sesi bersepeda di gym.
Namun, sebuah studi di Amerika Serikat menemukan hanya empat menit bersepeda intensif diikuti genjotan ringan tiga menit, yang rutin dilakukan 12 kali seminggu bersama dengan 90 menit jalan di treadmil untuk mendapat manfaat yang diinginkan.
Olahraga dengan interval dan intensitas tinggi (High intensity interval training /HIIT) bekerja lebih baik daripada bersepeda lama dan angkat beban untuk menghentikan kerusakan sel-sel yang memulai proses penuaan.
Memperbaiki kerusakan DNA dari sel-sel itu, yaitu mitokondria, dipercaya membantu kita hidup lebih lama sebelum jatuh sakit karena penyakit seperti gagal jantung dan kanker.
Peneliti dari Mayo Clinic di Minnesota menemukan, latihan singkat olahraga dapat memperbaiki kebugaran, mengurangi lemak dan mengenyahkan diabetes sekaligus mencegah penuaan sel.
Dalam penelitian itu mereka melibatkan 72 pria dan wanita usia 18 hingga 30 tahun dan 65 hingga 80 tahun untuk latihan intensitas tinggi, latihan resistensi menggunakan beban dan mengombinasikan bersepeda panjang dan sesi beban lebih sedikit.
Kabar baik bagi pekerja yang kurang waktu untuk olahraga, peneliti senior Dr Sreekumaran Nair melaporkan bahwa olahraga singkat tapi intensif adalah yang terbaik.
"Berdasarkan segala yang kita tahu, tak ada yang dapat menggantikan program latihan ini ketka harus menunda proses penuaan. Hal-hal ini kami lihat tak dapat dilakukan dengan obat apa pun," katanya.
Latihan HIIT membakar lebih banyak lemak dengan memproduksi konsumsi post-oksigen berlebihan. Bersepeda empat menit dengan upaya maksimum, membuat seseorang berwajah merah dan menjadikan tingkat metabolik istirahatnya naik lebih lama setelah olahraga.
Studi terbaru membuktikan hal itu juga berlaku dalam menyebabkan sel-sel menghasilkan lebih banyak protein untuk mitokondira penghasil energi mereka. Kemampuan ini berkurang ketika kita bertambah tua.
Studi yang diterbitkan di jurnal Cell Metabolism itu mengambil biopsi dari otot paha peserta dan membandingkan molekul dari sel otot itu dengan sampel dari peserta yang kurang gerak.
Peserta yang lebih muda dalam kelompok latihan interval memperlihatkan peningkatan 49 persen kapasitas mitokondria dan peserta lebih tua menampakkan peningkatan dramatis 69 persen.
Beberapa di antaranya mengembalikan penurunan mitokondria yang disebabkan penuaan dan penurunan pada protein yang dibutuhkan untuk membentuk otot yang membuat seseorang ajdi bertambah ringkih ketika menua.
Orang-orang itu melakukan latihan sepeda empat menit intensitas tinggi diikuti tiga menit menggenjot ringan tanpa beban yang diulang hanya empat kali. Sesi sepeda itu tiga hari seminggu dan dikombinasikan dengan 45 menit jalan intensitas rendah di treadmill.
Latihan itu lebih baik daripada latihan resisten, angkat beban melibatkan tubuh bagian atas dan bawah yang diulangi delapan hingga 12 kali seminggu dua kali.
Latihan sepeda itu pun mengalahkan sepeda 30 menit lima kali seminggu pada intensitas rendah ditambah empat hari angkat beban dengan repetisi lebih sedikit.
Namun, latihan interval kurang efektif memperbaiki kekuatan otot yang lazim terjadi pada penuaan. Dr Nair yang pesertanya tak rutin olahraga sebelum ikut penelitian mengatakan,"Jika seseorang harus memilih olahraga, saya akan merekomendasikan latihan HIIT . Tetapi latihan itu akan lebih bermanfaat ketika dilakukan tiga sampai hari dan dikombinasikan dengan latihan beban."
Tim penelitian pun berharap bakal ada obat yang dikembangkan untuk meniru efek olahraga dalam mengatasi penuaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.