Terlebih bagi Anda yang sedang bergelut dengan masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Menghadapi situasi sulit wabah penyakit ditambah minimnya interaksi langsung dengan orang sekitar membuat pengidap depresi dan gangguan kecemasan rentan tertekan.
"Tinggal di rumah saja, terlebih tanpa interaksi langsung dengan orang sekitar pasti sangat menantang," ujar Kimberly Meehan, NP, praktisi psikiatri, kepada Bustle (25/3/2020).
Meehan menyarankan, orang yang sedang menghadapi tekanan mental perlu menyibukkan diri dengan kegiatan untuk mengatasi kesepian saat tidak beraktivitas di luar rumah.
Berikut cara mengatasi depresi dengan aktivitas untuk menjaga kesehatan mental selama tinggal di rumah saja:
1. Jauhkan diri dari telepon pintar
Telepon pintar bisa menjadi sumber kecemasan dengan paparan nonsetop info seputar pandemi virus corona atau kehidupan orang lain.
Namun, mengingat wabah penyakit ini cukup berbahaya, Anda tetap perlu memperbarui informasi seputar virus corona secara berkala.
Paling tidak, pantau informasi sehari satu kali untuk mendaparkan informasi karantina wilayah atau petunjuk keselamatan menghadapi pandemi.
Paparan informasi virus corona yang intens dapat mengganggu kesehatan mental, bahkan tak jarang menimbulkan serangan panik.
Untuk itu, jauhkan diri dari telepon pintar. Atur fitur khusus sehingga Anda tak perlu repot bolak-balik mengecek notifikasi. Bila perlu, hapus aplikasi yang bikin candu untuk terus menatap telepon pintar.
2. Susun jadwal kegiatan menyenangkan
Tinggal di rumah saja membutuhkan kreativitas mengisi waktu luang, agar Anda tidak melulu diselimuti pikiran negatif.
Coba buat kesibukan dengan menyusun jadwal harian yang menyenangkan.
Rutinitas dapat menjaga siklus tidur yang tepat, serta mengimbangi asupan nutrisi dan energi yang dikeluarkan. Ketiganya penting untuk pengaturan emosi.
Awali hari lebih pagi dengan kegiatan yang sudah lama ingin Anda lakukan.
Bisa dengan membaca beberapa halaman buku yang sudah lama dibeli tapi belum sempat dibaca karena sibuk.
Jangan langsung memulai jadwal dengan mengerjakan rutinitas tanggung jawab seperti bersih-bersih rumah atau kewajiban lainnya.
Tapi, anjuran untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain seperti saat ini, membuat kondisi tersebut tidak memungkinkan.
Namun, jangan khawatir. Ahli menemukan solusi dengan menstimulasi bagian otak orbitofrontal cortex. Bagian otak ini bertugas mengontrol emosi kasih sayang dan cinta.
Stimulasi bisa dilakukan dengan mengerjakan kegiatan berirama seperti menguleni adonan, memotong sayuran, main alat musik, menjahit, memasak, menggambar, dan sebagainya.
Dengan kondisi tangan yang sibuk dan butuh konsentrasi, pikiran jadi lebih rileks dan tidak sempat mengembara ke mana-mana.
4. Olahraga
Beragam studi telah membuktikan, olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.
Bangun rutinitas olahraga mulai dari rumah. Anda tidak perlu mencari jenis olahraga muluk-muluk di luar rumah. Gunakan petunjuk atau tutorial video dari internet.
Mulailah dari lima menit sehari, lalu naikkan intensitasnya jadi 15 menit sehari, sampai Anda bisa mempertahankan rutinitas olahraga 30 menit setiap hari.
Permainan kognitif tersebut melatih kemampuan mengingat, fokus, penalaran, dan menjaga otak tetap logis.
Kegiatan tersebut mencegah timbulnya pikiran negatif atau mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu kejadian.
Permainan lawas seperti ini juga membantu mengurangi gejala depresi karena membangun harga diri saat Anda berhasil merampungkan suatu tantangan.
6. Atur segala sesuatu dengan cermat
Pandemi memengaruhi kehidupan sehari-hari dalam banyak aspek, mulai dari kehidupan pribadi sampai masalah keuangan.
Kondisi itu membuat Anda rentan stres. Para terapis menyarankan agar Anda menganalisis sumber kecemasan utama.
Misalkan, kecemasan berasal dari masalah finansial. Coba tengok tabungan, utang, lalu mulai buat perhitungan untuk menentukan solusi yang bisa dikerjakan.
Misalkan, meminta keringanan tenggat untuk kredit dan sebagainya. Dengan membuat pengaturan yang jelas dan cermat, Anda bisa merasa lebih aman berjalan ke depan.
7. Praktik mindfulness saat panik
Ketika Anda dilanda panik, coba jalankan praktik berkesadaran atau mindfulness. Latihan ini membantu menjaga pikiran tidak terseret arus kecemasan.
Coba mulai dengan mengembuskan napas dalam-dalam. Setelah detak jantung rileks, perhatikan lima hal di sekitar Anda. Ucapkan dengan keras, tulis, atau buat deskripsi detail dalam hati dari lima hal tersebut.
Kemudian, amati empat hal yang sedang Anda rasakan di tubuh Anda. Misalkan pakaian, rambut, atau kaki menginjak tanah. Lalu kembali deskripsikan dengan detail.
Lalu, dengarkan tiga hal yang sedang Anda dengar dengan jelas. Kembali deskripsikan dengan detail.
Kemudian kenali dua hal yang sedang Anda baui, misalkan aroma teh di meja atau pengharum pel lantai. Terakhir, renungkan satu hal yang bisa Anda hargai saat itu juga.
Dengan melatih praktik berkesadaran tersebut, efek serangan panik bisa diminimalkan.
https://health.kompas.com/read/2020/03/30/195400868/7-aktivitas-cegah-depresi-dan-cemas-saat-pandemi-virus-corona