Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur

KOMPAS.com – Mengonsumsi makanan gizi seimbang dan lengkap penting dilakukan untuk mendukung daya tahan tubuh yang prima, terlebih saat memasuki bulan puasa dan dalam situasi pandemi Covid-19 ini.

Dokter spesialis gizi Klinis RS Indriati Solo Baru, dr. Ayu Kusuma Dewi, M.Si, Sp.GK, menjelaskan menu sahur dan buka puasa yang baik adalah yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, serat, dan cairan.

Karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi, nasi merah, jagung, oatmeal, atau ubi.

dr. Ayu menjelaskan, pemecahan energi pada karbohidrat kompleks lebih lambat sehingga dapat meminimalisir rasa lapar saat berpuasa.

Konsumsi protein juga penting untuk menjaga kecukupan gizi dan ikut memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Jenis protein yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur dan berbuka, yakni protein dengan lemak rendah, seperti:

  • Ikan
  • Ayam
  • Telur
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian

Tidak ketinggalan, dr. Ayu menganjurkan pula konsumsi sayur dan buah secara rutin bagi siapa saja yang hendak berpuasa.

Selain bermanfaat sebagai sumber serat yang baik untuk mencegah sembelit pada bulan puasa, buah dan sayur juga bisa menjadi sumber antioksidan yang dibutuhkan pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Saat puasa ini, sangat baik konsumsi berbagai sayuran hijau dan buah-buahan seperti pisang, apel, alpukat, dan buah berair seperti semangka, jeruk, pir, dan melon,” jelas dia kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Menu pantangan saat buka puasa dan sahur

Tak hanya memberikan rekomendasi makanan yang baik dikonsumsi, dr. Ayu juga memberikan catatan mengenai beberapa makanan yang tak dianjurkan untuk dimakan saat buka puasa dan sahur.

Berikut ini daftar menu makanan yang sebaiknya dihindari:

  1. Makanan dan minuman terlalu manis
  2. Makanan terlalu asin
  3. Makanan terlalu pedas
  4. Makanan yang mengandung terlalu banyak minyak
  5. Minuman berkafein
  6. Minuman berkarbonasi atau bersoda

dr. Ayu menjelaskan, menu buka puasa dan sahur yang terlalu manis, asin, pedas, atau terlalu banyak minyak dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, sepert lebih mudah haus, perut kembung, memicu peningkatan asam lambung, dan risiko radang tenggorokan.

Sedangkan minuman berkafein dan berkarbonasi, seperti kopi, teh, dan soda sebaiknya dihindari karena dapat juga memicu peningkatan asam lambung dan bersifat diuretik.

Seperti diketahui, tubuh cenderung akan mengeluarkan air seni yang lebih banyak ketika mengonsumsi minuman yang bersifat diuretik.

Jika terjadi hal demikian, seseorang dapat lebih berisiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan pada saat puasa.

“Dehidrasi dapat menyebabkan kita menjadi mudah lelah, lemas, dan berkurang konsentrasinya dalam bekerja atau bersekolah,” jelas dia.

Untuk menambah jumlah cairan saat puasa, dr. Ayu menyarankan minum susu terutama pada saat sahur.

Selain menambahkan jumlah cairan, minum susu dapat juga dijadikan cara untuk menambah pasokan kalori dan protein bagi tubuh.

“Kita tetap dianjurkan minum sebanyak 8-10 gelas selama berpuasa yang dapat terbagi pada jam sahur dan jam setelah buka puasa,” jelas dia.

Apabila tidak terbiasa minum banyak, jumlah cairan dapat dipenuhi dengan memperbanyak menu masakan berkuah dan buah berair.

Tips menyiapkan menu sahur yang praktis dan bergizi

Untuk medukung penerapan pola makan seimbang saat menjalankan ibadah puasa, dr. Ayu memberikan beberapa tips menyiapkan menu sahur yang praktis dan bergizi.

Berikut yang disarankan:

https://health.kompas.com/read/2020/05/05/163000868/ragam-jenis-makanan-yang-harus-dihindari-saat-buka-puasa-dan-sahur

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke