KOMPAS.com - Tanpa disadari, deterjen yang kita gunakan untuk mencuci pakaian bisa menyebabkan masalah serius pada kulit.
Hal ini disebabkan bahan kimia pada deterjen yang bisa memicu alergi pada orang dengan kondisi tertentu.
Parfum, pengawet, pewarna, dan bahan kimia lainnya dalam deterjen dapat menyebabkan dermatitis kontak.
Dematitis kontak merupakan alergi yang menyebabkan munculnya ruam merah dan gatal pada kulit.
Kondisi ini biasanya terjadi pada area tertentu seperti ketiak dan selangkangan.
Alergi atau sensitivitas terhadap deterjen dapat terjadi saat pertama kali terpapar atau setelah paparan berulang.
Kandungan deterjen
Seperti sabun pada umumnya, deterjen mengandung beberapa jenis surfaktan, atau zat penggerak permukaan.
Surfaktan bekerja dengan melonggarkan partikel kotoran dan minyak agar hilang dari pakaian.
Kandungan surfaktan yang keras dapat menyebabkan iritasi, terutama pada orang dengan kulit sensitif.
Selain surfaktan, zat lain yang bisa memicu ruam dan iritasi pada kulit adalah parfum atau wewangian.
Alergen lain yang biasa ditemukan dalam deterjen antara lain:
Gejala
Mereka yang senitif terhadap deterjen boasanya merasakan gejala secara langsung atau berjam-jam usai menyentuh pakaian yang baru dicuci.
Gejala yang dirasakan antara lain:
Alergi tersebut biasanya terjadi di area tertentu yang bersentuhan dengan iritan kuat.
Biasanya, gejala paling parah terjadi di area yang rentan berkeringat seperti ketiak atau selangkangan.
Cara mengatasi
Alergi deterjen biasanya bisa diataso dengan pengobatan sederhana dan perubahan gaya hidup.
Jika Anda alergi atau sensitif terhadap bahan kimia, seperti merek deterjen tertentu, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasinya.
Setelah menemukan penyebabnya, hindari menggunakan produk tersebut. Untuk meringankan gejala, kita juga bisa menggunakan cara berikut:
Pencegahan
1. Gunakan deterjen bebas pewangi dan pewarna
Banyak orang sensitif terhadap bahan kimia dalam pewangi. Itu sebabnya, sebaiknya kita memilih memakai deterjen yang tidak mengandung pewangi kimia.
2. Bilas pakaian dua kali
Membilas pakaian dua kali akan mencegah penumpukan residu deterjen di pakaian. Selain itu, gunakan air panas saat membilas untuk menghilangkan alergen.
3. Buat deterjen sendiri
Kita bisa membuat deterjen sendiri dengan menggunakan soda dan boraks. Untuk daya pembersihan ekstra, pertimbangkan untuk menambahkan sabun castile berbasis minyak zaitun.
4. Bersihkan mesin cuci
Pastikan mencuci mesin setelah menggunakan deterjen. Hal ini membantu membersihkan buih sabun dan penumpukan bahan kimia dari mesin.
https://health.kompas.com/read/2020/06/16/140000468/alergi-karena-deterjen-begini-cara-mengatasinya