KOMPAS.com – Mata kedutan atau myokymia adalah kejang otot kelopak mata yang berulang dan tidak disengaja.
Mata kedutan biasanya terjadi di kelopak mata atas, tetapi bisa juga terjadi di kelopak mata bawah.
Bagi kebanyakan orang, kedutan ini sangat ringan dan terasa seperti tarikan lembut pada kelopak mata.
Namun, sebagian orang mungkin bisa mengalami kedutan yang cukup kuat untuk memaksa kedua kelopak mata menutup sepenuhnya. Ini adalah kondisi berbeda yang disebut blepharospasm.
Kejang biasanya hanya terjadi setiap beberapa detik selama satu atau dua menit.
Episode kedutan kelopak mata tidak dapat diprediksi.
Mata kedutan dapat terjadi terus menerus selama beberapa hari.
Kemudian, Anda mungkin tidak akan mengalami mata kedutan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Kedutan tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya, tetapi mungkin mengganggu Anda.
Kebanyakan kejang akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, mata kedutan dapat menjadi tanda peringatan awal dari gangguan gerakan kronis, terutama jika kejang tersebut disertai dengan kedutan wajah lainnya atau gerakan yang tidak terkendali.
Penyebab mata kedutan
Kejang kelopak mata dapat terjadi tanpa penyebab yang bisa diidentifikasi.
Karena jarang terjadi pertanda masalah serius, penyebabnya biasanya tidak diselidiki.
Melansir Health Line dan Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab mata kedutan yang dapat dipahami:
1. Mata lelah
Menggunakan mata untuk bekerja seharian di depan layar komputer atau gawai dapat membuat mata lelah.
Mata lelah ini dapat menjadi penyebab mata kedutan akibat saraf mata yang menegang.
Untuk mengatasi mata kedutan ini, Anda perlu mengistirahatkan mata secara berkala.
Anda juga dianjurkan dapat mengurangi waktu penggunaan komputer dan gawai untuk mencegah mata lelah.
2. Kurang tidur
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko mengalami mata kedutan.
Sebagai cara mengatasi mata kedutan akibat kurang tidur, Anda perlu memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur malam.
3. Iritasi mata
Mata kedutan dapat juga disebabkan oleh iritasi mata, misalnya iritasi pada korne atau konjungtiva (lapisan dalam kelopak mata).
4. Mengonsumsi kafein
Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan risiko saraf mata menegang dan berdampak pada mata kedutan.
Untuk mengatasinya, Anda perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, soda, termasuk minuman berenergi.
5. Merokok dan konsumsi alkohol
Seperti kafein, zat yang terkandung dalam arap rokok maupun alkohol dapat meningkatkan saraf mata menegang dan menyebabkan mata kedutan.
Oleh sebab itu, segera batasi atau hindari konsumsi alkohol dan penggunaan rokok sebagai cara mengatasi mata kedutanan, termasuk menghindari beragam masalah kesehatan lainnya.
6. Efek samping obat
Penyebab mata kedutan lainnya yang bukan penyakit adalah efek samping penggunakan obat-obatan tertentu.
Obat-obatan, seperti antiepileptik dan antipsikotik diketahui dapat memengaruhi saraf dan otot sehingga bisa pula menyebabkan otot menegang dan tremor (tubuh gemetaran).
Selian itu, obat diuretik untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan magnesium.
Sementara, magnesium sangat diperlukan tubuh untuk menunjang kinerja saraf dan otot. Jika asupan jenis mineral ini tidak tercukupi, otot tubuh rentan mengalami kejang.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda merasa terganggu dengan mata kedutan yang diduga disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tersebut.
Dokter mungkin saja bisa memberikan alternatif obat lain yang tidak menimbulkan efek serupa.
7. Stres
Stres pikiran pada kenyatannya dapat memengaruhi kesehatan fisik banyak organ tubuh, termasuk menjadi penyebab mata kedutan.
Meski tidak semua orang yang sedang stres akan mengalami mata kedutan, namun stres bisa menjadi salah satu faktor pemicunya.
Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan relaksasi sejenak guna meredakan stres jika ingin mata kedutan hilang.
8. Asupan nutrisi tidak seimbang
Asupan nutrisi tidak seimbang, misalnya kurang magnesium dapat pula memicu mata kedutan.
Oleh sebab itu, pastikan kebutuhan zat gizi Anda terpenuhi secara memadai setiap harinya jika ingin terhindar dari mata kedutan.
9. Blepharospasm
Seperti yang disudah dijelaskan di awal, mata kedutan dapat disebabkan pula oleh kondisi medis Blepharospasm.
Blepharospasm adalah kontraksi otot-otot kelopak mata yang abnormal. Kondisi ini merupakan penyebab kedutan mata kronis yang cukup langka.
Blepharospasm biasnaya memengaruhi kedua mata.
Dalam kasus parah, kedutan bisa terjadi selama berjam-jam dan sangat sering.
Penyebab blepharospasm tidak diketahui secara pasti, tapi para ahli kesehatan percaya kondisi medis ini terjadi karena adanya gangguan pada ganglia basal otak.
Ganglia basal otak adalah bagian otak yang mengatur fungsi motorik dan menghambat gerakan yang tidak menentu.
Gejala blepharospasm yang perlu diwaspadai, antara lain yakni:
Jika mendapati berbagai gejala tersebut, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai kebutuhan.
10. Gangguan otak atau saraf yang lebih serius
Meski sangat jarang terjadi, mata kedutan dapat pula disebabkan oleh gangguan otak atau saraf yang lebih serius.
Gangguan otak dan saraf yang dapat menyebabkan mata kedutan, meliputi:
Untuk mengatasi mata kedutan ini, Anda harus mengobati dulu penyakit atau gangguan saraf dan otak yang melatarbelakanginya. Tentu hal tersebut membutuhkan penanganan tenaga medis.
https://health.kompas.com/read/2020/08/23/133100668/10-penyebab-mata-kedutan-dan-cara-mengatasinya