KOMPAS.com - Vitamin D ternyata tak hanya bermanfaat untuk orang dewasa saja.
Bahkan, bayi yang baru lahir pun juga bisa mendapatkan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi vitamin D yang cukup.
Dokter anak Kylie Liermann juga menyarankan orangtua memberikan vitamin D yang cukup untuk si kecil setiap harinya.
Pasalnya, vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi bayi.
“Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan penyakit tulang rapuh yang disebut rakhitis,” kata Liermann.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium untuk membentuk dan memperkuat tulang.
Tanpa vitamin D, seorang anak lebih rentan mengalami patah tulang dan masalah pertumbuhan.
Tubuh juga membutuhkan vitamin D untuk perkembangan otak dan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
“Vitamin D diperlukan untuk banyak fungsi, dan sulit untuk mencukupi kebutuhan vitamin D tanpa suplemen,” kata Liermann.
Apakah bayi yang masih menyusui membutuhkan asupan vitamin D?
Kita sering mendengar bahwa ASI adalah makanan yang lengkap, mengandung segala yang dibutuhkan bayi.
Tetapi, riset menunjukkan bahwa ASI tidak mengandung vitamin D yang cukup.
“Bayi harus mendapatkan vitamin D mulai dalam beberapa hari pertama kehidupan,” kata Liermann.
Susu formula bayi mengandung vitamin D, tetapi itu tidak cukup untuk kebutuhannya.
“Bayi yang diberi susu formula membutuhkan suplemen vitamin D sampai mereka mengonsumsi satu liter susu formula setiap hari,” kata Liermann.
Bayi baru lahir, dalam beberapa bulan pertama kehidupan, tidak mengonsumsi cukup susu formula untuk mendapatkan asupan vitamin D harian yang disarankan.
Kabar baiknya, ibu yang mengonsumsi cukup vitamin D mampu menghasilkan ASI dengan kandungan vitamin D yang memadai untuk kebutuhan bayi.
"Tetapi para ibu harus berkonsultasi dengan dokter anak ntuk menentukan apakah ini pilihan yang tepat untuk mereka,” saran Liermann.
Berapa banyak vitamin D yang dibutuhkan untuk bayi?
American Academy of Pediatrics merekomendasikan asupan harian 400 IU untuk bayi.
“Beberapa suplemen mengandung 400 IU dalam satu tetes, tetapi ada juga yang mengandung 400 IU dalam satu tetes,” kata Liermann.
Akan tetapi, apa pun suplemen yang Anda pilih, pastikan aman untuk bayi dan gunakan sesuai petunjuk.
Tanda-tanda kekurangan vitamin D pada bayi
Sangat sulit menentukan apakah bayi mengalami kekurangan vitamin D.
Pasalnya, kelelahan dan nyeri otot adalah gejala yang umum dirasakan saat seseorang kekurangan vitamin D.
Namun, bayi tidak bisa memberitahukan kondisi tubuhnya.
Selain itu, tanda-tanda kekurangan vitamin D mungkin baru muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian.
Untuk berjaga-jaga, orangtua harus memeriksakan bayinya saat mengalami hal berikut:
https://health.kompas.com/read/2021/01/24/120000768/pentingkah-memberi-suplemen-vitamin-d-untuk-bayi