KOMPAS.com – Liver atau hati adalah organ sekuran bola sepak. Organ ini berada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut Anda.
Liver merupakan salah satu organ yang bekerja paling keras di tubuh.
Melansir WebMD, organ hati membantu Anda mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan energi itu untuk digunakan di masa mendatang.
Liver juga memainkan peran penting dalam menyaring zat beracun dari darah.
Penyakit liver dapat terjadi karena faktor genetik.
Liver bermasalah juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus, penggunaan alkohol tidak bijak, dan obesitas.
Seiring waktu, kondisi yang merusak liver ini dapat menyebabkan jaringan parut atau sirosis.
Sementara itu, sirosis hati bisa menyebabkan gagal hati, yakni kondisi yang dapat mengancam jiwa.
Inilah mengapa penting bagi siapa saja untuk dapat mengenali gejala penyakit liver sesegera mungkin untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengoabatan atas gangguan kesehatan tersebut.
Pengobatan dini dapat memberikan waktu bagi hati untuk sembuh.
Perlu diperhatikan bahwa penyakit liver di sini adalah istilah untuk menggambarkan sejumlah kondisi yang memengaruhi organ hati. Penyakit hati tidak berdiri sendiri sebagai suatu penyakit.
Gejala penyakit liver
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit liver tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala yang nyata.
Jika tanda dan gejala penyakit liver memang terjadi, ini mungkin termasuk:
Perlu diingat bahwa gejala penyakit hati pada masing-masing orang dapat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Apa saja masalah liver yang umum terjadi?
Melansir Health Line, ada banyak kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan hati seseorang.
Berikut ini beberapa bentuk penyakit liver yang patut diwaspadai:
1. Hepatitis
Hepatitis adalah infeksi virus pada organ hati Anda. Infeksi virus ini bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan hati, sehingga sulit bagi hati Anda untuk berfungsi sebagaimana mestinya.
Semua jenis hepatitis menular, tetapi Anda dapat mengurangi risiko dengan mendapatkan vaksinasi untuk tipe A dan tipe B.
Anda juga dapat mengambil langkah pencegahan hepatitis lainnya, termasuk melakukan seks aman dan tidak berbagi jarum suntik.
Ada lima jenis hepatitis:
2. Penyakit perlemakan hati
Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati (fatty liver).
Ada dua jenis penyakit perlemakan hati yang bisa terjadi, yakni:
Jika tidak ditangani, kedua jenis penyakit fatty liver ini bisa menyebabkan kerusakan hati, yang menyebabkan sirosis dan gagal hati.
Diet dan perubahan gaya hidup lainnya seringkali dapat memperbaiki gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
3. Kondisi autoimun
Kondisi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh Anda.
Beberapa kondisi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel dan hati Anda, termasuk:
4. Kondisi genetik
Beberapa kondisi genetik yang Anda warisi dari salah satu orang tua Anda juga dapat memengaruhi hati Anda:
5. Kanker hati
Kanker hati adalah kanker yang pertama kali berkembang di hati Anda.
Jika kanker dimulai di tempat lain di tubuh tetapi menyebar ke hati, itu disebut kanker hati sekunder.
Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler.
Karsinoma hepatoseluler cenderung berkembang sebagai beberapa kanker kecil di hati Anda, meskipun itu juga dapat dimulai sebagai tumor tunggal.
Komplikasi penyakit hati lainnya, terutama yang tidak diobati dapat berkontribusi pada perkembangan kanker hati.
6. Sirosis hati
Sirosis mengacu pada jaringan parut yang dihasilkan dari penyakit hati dan penyebab kerusakan hati lainnya, seperti gangguan penggunaan alkohol.
Fibrosis kistik dan sifilis juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan pada akhirnya menyebabkan sirosis.
Hati Anda dapat beregenerasi sebagai respons terhadap kerusakan, tetapi proses ini biasanya menghasilkan perkembangan jaringan parut.
Semakin banyak jaringan parut yang berkembang, maka kian sulit bagi hati Anda untuk berfungsi dengan baik.
Pada tahap awal, sirosis sering dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Tetapi jika tidak dikelola, itu dapat menyebabkan komplikasi lain dan mengancam jiwa.
7. Gagal hati
Gagal hati kronis biasanya terjadi ketika sebagian besar hati Anda rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Pada umumnya, gagal hati yang berhubungan dengan penyakit hati dan sirosis terjadi secara perlahan.
Anda mungkin tidak memiliki gejala apapun pada awalnya. Namun seiring waktu, Anda mungkin mulai memperhatikan:
Gagal hati adalah kondisi serius yang membutuhkan manajemen berkelanjutan.
Gagal hati akut di sisi lain sering kali terjadi sebagai respons terhadap overdosis atau keracunan.
https://health.kompas.com/read/2021/06/10/133100868/10-gejala-penyakit-liver-yang-perlu-diwaspadai