Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Radang Sendi Akut dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com – Artritis atau radang sendi akut adalah kondisi peradangan dan nyeri sendi yang datang dengan cepat atau tiba-tiba.

Artritis akut dapat disebabkan oleh beberapa proses, termasuk penyakit autoimun.

Penyakit autoimun terjadi ketika tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan sehat, sehingga menyebabkan peradangan.

Merangkum WebMD, gejala utama radang sendi akut termasuk:

  • Nyeri sendi
  • Kehangatan sendi
  • Nyeri tekan
  • Pembengkakan
  • Kekakuan yang menyebabkan penurunan rentang gerak

Jenis-jenis radang sendi akut

Ada beberapa jenis radang sendi akut yang bisa terjadi.

Berikut penjelasannya:

1. Arthritis inflamasi akut

Dilansir dari Very Well Health, artritis inflamasi akut mengacu pada sekelompok penyakit yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh terlalu aktif yang biasanya menyerang beberapa sendi pada saat bersamaan.

Diagnosis dan pengobatan arthritis inflamasi akut sesegera mungkin sangat penting dilakukan untuk mencegah jenis radang sendi ini menjadi kondisi kronis.

Meski mungkin lebih jarang terjadi dibandingkan jenis radang sendi lainnya, seperti osteoarthritis, arthritis inflamasi akut tetap saja perlu diwasapdai.

Gejala arthritis inflamasi akut yang bisa dikenali, termasuk:

  • Nyeri sendi dan kekakuan setelah periode istirahat atau tidak aktif, terutama di pagi hari, berlangsung sekitar satu jam
  • Pembengkakan, kemerahan, dan kehangatan pada sendi yang terkena

Perawatan untuk kondisi ini biasanya meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid untuk mengurangi gejala
  • Terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan hasil

2. Septic artrhitis

Septic artrhitis adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Bakteri adalah penyebab septic artrhitis paling umum dan paling serius karena sifatnya yang sangat merusak.

Tanda-tanda septic arthritis, termasuk:

  • Demam
  • Merasa tidak enak badan atau malaise
  • Nyeri pada sendi yang terkena
  • Kehangatan pada sendi yang terkena
  • Pembengkakan (efusi) pada sendi yang terkena
  • Penurunan rentang gerak pada sendi yang terkena

Sementara itu, perawatan untuk septic artrhitis dapat meliputi:

  • Antibiotik untuk membunuh bakteri (jika disebabkan oleh bakteri)
  • Obat antijamur (jika disebabkan oleh infeksi jamur)
  • Drainase sendi yang terkena menggunakan jarum, tabung, atau operasi (aspirasi sendi)
  • Obat-obatan seperti NSAID untuk mengobati gejala lain, termasuk demam dan nyeri
  • Penggunaan belat atau sling untuk meredakan nyeri sendi

Septic artrhitis adalah keadaan darurat medis. Jenis radang sendi ini dapat menyebabkan syok septik yang bisa berakibat fatal.

Perkiraan kematian bervariasi antara 4-42 persen berdasarkan faktor-faktor termasuk tempat dan penyebab infeksi dan usia pasien.

Penelitian menunjukkan peningkatan risiko kematian dalam kasus-kasus berikut:

  • Infeksi pinggul
  • Infeksi bahu
  • Infeksi multi-situs
  • Menjadi laki-laki
  • Penyakit penyerta
  • Usia di atas 65

3. Penyakit asam urat

Dilansir dari Health Line, gout atau penyakit asam urat adalah kondisi yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian.

Penumpukan ini terjadi ketika ada terlalu banyak asam urat dalam tubuh kita, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia.

Tubuh membuat asam urat ketika memecah purin, yang ditemukan di tubuh dan makanan yang kita makan.

Ketika ada terlalu banyak asam urat dalam tubuh, kristal asam urat (monosodium urat) dapat menumpuk di persendian, cairan, dan jaringan di dalam tubuh.

Asam urat biasanya memengaruhi satu sendi pada satu waktu, paling sering sendi jempol kaki.

Gejala asam urat yang bisa terjadi, meliputi:

  • Nyeri, biasanya intens
  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Panas

Sementara itu, cara mengobati asam urat yang umum dilakukan, meliputi:

4. Bacterial arthritis

Bacterial arthritis atau artritis bakteri dapat berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari.

Artritis bakteri dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni gonococcal atau non-gonococcal.

Dua perbedaan utama dari keduanya adalah bahwa jenis gonokokal disebabkan oleh penyebaran bakteri gonore, sedangkan infeksi non-gonokokus bukan.

Di antara keduanya, infeksi gonokokal dilaporkan jauh lebih tidak merusak sendi.

Kondisi yang bisa menjadi gejala radang sendi gonokokal meliputi:

  • Demam
  • Peradangan tendon
  • Lesi tanpa rasa sakit (papula, pustula, atau makula) pada lengan dan kaki
  • Artritis sendi tunggal (monoartikular)

Area yang biasanya terkena adalah lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.

Sedangkan gejala artritis non-gonococcal meliputi:

  • Nyeri sendi sedang hingga parah yang memburuk dengan gerakan
  • Sendi yang terinfeksi bengkak, merah, dan hangat
  • Demam ringan
  • Daerah yang terkena biasanya lutut, pinggul, pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau sendi siku

Sementara itu, perawatan yang bisa digunakan untuk mengatasi artritis bakteri di antaranya meliputi:

  • Antibiotik seperti azitromisin dan ceftriaxone
  • Drainase nanah dari sendi yang terinfeksi

Diagnosis jenis radang sendi akut

Jika mencurigai radang sendi akut, dokter akan memeriksa area yang menjadi perhatian dan memeriksa nyeri tekan, pembengkakan, kemerahan, dan tanda-tanda penyakit lainnya yang jelas.

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat keluarga radang sendi, dan pertanyaan tentang kapan gejala Anda pertama kali dimulai dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter akan memesan panel darah dan tes urin untuk memeriksa penanda radang sendi dan mengesampingkan kondisi lain yang mungkin berkontribusi atau menyebabkan gejala Anda.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait cara diagnosis jenis radang sendi akut:

1. Hitung sel darah lengkap atau complete blood cell coun (CBC)

Hitung darah lengkap memeriksa sel darah merah dan putih Anda untuk mencari tanda-tanda peradangan dan infeksi. Ini juga akan mencakup jumlah trombosit dan tes hemoglobin dan hematokrit untuk memeriksa anemia.

2. Pemeriksaan cairan sinovial

Cairan sinovial berfungsi memberikan bantalan dan pelumasan untuk sendi. Ini akan diekstraksi dari sendi yang terkena dan diperiksa untuk penanda infeksi dan peradangan.

Misalnya, jumlah sel darah putih (WBC) total akan meningkat dengan adanya infeksi. Hitung WBC juga akan mengukur persentase jumlah leukosit polimorfonuklear (PMN). Pada sendi yang terinfeksi akut, jumlah PMN akan lebih besar dari 95 persen.

Cairan juga diperiksa untuk kristal asam urat dan akan diuji keberadaan bakteri dan jamur (dan terkadang, virus).

3. Pengujian molekuler

Pengujian molekuler seperti pengujian reaksi berantai polimerase dapat digunakan untuk mendeteksi organisme dalam sampel klinis. Misalnya, dokter mungkin memesankan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) untuk memeriksa bakteri gonokokus. Spesimen dapat diambil dari serviks, uretra, tenggorokan, atau rektum.

4. Tes asam urat

Tes asam urat digunakan untuk mengukur jumlah asam urat dalam darah atau urin Anda. Ini membantu mendiagnosis penyakit asam urat.

https://health.kompas.com/read/2021/07/31/163000168/4-jenis-radang-sendi-akut-dan-cara-mengatasinya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke