Zat gizi ini penting untuk dikonsumsi beberapa saat sebelum dan saat wanita mengandung buah hatinya.
Vitamin program hamil yang dikonsumsi bisa berupa sumber alami dari makanan atau suplemen khusus yang diresepkan oleh dokter.
Jenis vitamin untuk program hamil
Ada beberapa hal jenis vitamin untuk program hamil yang perlu dikonsumsi untuk menunjang kehamilan sehat, antara lain:
Melansir Healthline, wanita yang sedang program hamil perlu mengonsumsi folat atau asam folat sebanyak 400 mikrogram setiap hari.
Manfaat asam folat penting untuk mencegah cacat lahir pada otak, tabung saraf, dan sumsum tulang belakang bayi.
Selain dari suplemen, calon bumil juga dapat mengonsumsi beberapa makanan yang mengandung folat alami berasal dari sayuran berdaun hijau, kacang, dan jeruk.
Dilansir dari WebMD, calon bumil perlu asupan zat besi sebanyak 17 miligram per hari.
Selain dari suplemen, zat besi juga dapat diperoleh dari makanan seperti hati, daging merah tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, atau kacang.
Manfaat zat besi untuk program hamil yakni membangun plasenta dan memberi volume darah ekstra yang dibutuhkan selama kehamilan.
Karena ibu hamil rentan terkena anemia, konsumsi zat besi dalam jumlah cukup penting untuk mencegah masalah kesehatan ini.
Perlu diketahui, anemia pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Wanita yang sedang program hamil perlu mengonsumsi kalisum sebanyak 200 sampai 300 miligram per hari.
Kalsium berguna untuk menunjang tumbuh kembang tulang dan gigi bayi di dalam kandungan.
Apabila wanita kadung kekurangan kalsium saat hamil, janin di dalam kandungan bakal mengambil cadangan kalsium dari ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan tulang keropos.
Yodium sangat penting untuk menunjang fungsi tiroid selama kehamilan. Calon bumil membutuhkan sebanyak 150 mikrogram yodium per hari.
Kekurangan yodium bisa menyebabkan keguguran, pertumbuhan fisik janin terhambat, bayi lahir dengan cacat mental berat, serta ketulian.
Asam lemak omega-3 penting untuk menurunkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Asam lemak omega-3 bisa diperoleh dari asupan seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, atau suplemen.
Selain nutrisi di atas, wanita yang sedang merencanakan program hamil juga perlu mengonsumsi vitamin D, vitamin C, vitamin B12, vitamin E, tiamin, riboflavin, niasin, dan zinc.
Perlu diingat, besarnya dosis vitamin untuk program hamil bisa lebih besar atau lebih kecil dari rekomendasi di atas. Dokter biasanya menyarankan dosis sesuai kondisi kesehatan masing-masing calon bumil.
Kapan perlu minum vitamin untuk program hamil?
Calon bumil tidak perlu menunggu dinyatakan positif mengandung buah hatinya untuk minum vitamin program hamil.
Vitamin untuk program hamil dapat dikonsumsi ketika pasangan sudah merencanakan untuk memiliki momongan.
Beberapa zat gizi di atas perlu dikonsumsi wanita sebelum hamil karena kehamilan membutuhkan nutrisi lebih banyak untuk menunjang tumbuh kembang janin.
Dengan mengonsumsi nutrisi penunjang kehamilan setidaknya satu bulan sebelum dinyatakan positif hamil, wanita bisa menabung zat gizi penting yang sewaktu-waktu siap digunakan janin di dalam kandungan.
Efek samping minum vitamin untuk program hamil
Terkadang, wanita yang minum vitamin untuk program hamil dalam bentuk suplemen mengalami efek samping seperti mual dan sembelit.
Untuk meminimalkan efek samping ini, coba imbangi konsumsinya dengan banyak makan buah dan sayur, minum banyak air putih, dan rutin olahraga apabila kondisi fisik memungkinkan.
Perlu diketahui, mengonsumsi vitamin untuk program hamil bukanlah obat untuk mengatasi masalah infertilitas.
Namun, nutrisi yang terkandung di dalam sejumlah zat gizi tersebut menunjang sistem tubuh yang mengontrol kehamilan.
Jadi, dengan rajin mengonsumsi asupan di atas dibarengi gaya hidup sehat dapat membantu program cepat hamil yang sedang dirancang bersama pasangan.
https://health.kompas.com/read/2021/09/29/210100668/5-vitamin-untuk-program-hamil-yang-baik-dikonsumsi-calon-bumil