Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Bisa Terjadi

KOMPAS.com – Penyebab sakit perut bagian bawah bisa beraneka ragam.

Beberapa penyebabnya adalah sesuatu yang tidak berbahaya seperti gas yang terperangkap di saluran pencernaan atau adanya gangguan pencernaan.

Sementara penyebab lainnya bisa jadi masalah yang lebih serius.

Gejala yang menyertai sakit perut bagian bawah dapat menjadi alat bantu untuk mendiagnosis penyebab keluhan ini.

Melansir Health Line, sakit perut bagian bawah bisa terasa berbeda tergantung penyebab yang mendasarinya.

Beberapa jenis nyeri atau rasa sakit bisa menyebar ke seluruh perut bagian bawah. Sedangkan yang lainnya bisa lebih spesifik atau terarah pada satu lokasi di bagian perut bawah.

Gejala mungkin berbeda tergantung pada penyebab rasa sakit.

Karena bagaimanapun, sakit perut bagian bawah merupakan bagian dari gejala, bukan kondisi medis itu sendiri.

Penyebab sakit perut bagian bawah

Nyeri perut bagian bawah bisa akut atau kronis.

Kedua jenis rasa sakit tersebut dapat disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya, seperti gangguan pencernaan sederhana, atau yang lebih serius, seperti radang usus buntu.

Nyeri akut bisa digambarkan sebagai nyeri yang datang tiba-tiba. Kondisi tersebut mungkin akan hilang dengan sendirinya.

Sementara, nyeri kronis biasanya didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung lebih dari enam bulan.

Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri perut bagian bawah yang bisa terjadi:

1. Radang usus besar (colitis)

Dilansir dari Very Well Health, colitis atau kolitis adalah kondisi peradangan yang menyebabkan pembengkakan di usus besar dan dapat menjadi penyebab sakit perut bagian bawah.

Rasa sakit bisa datang dan pergi atau tetap konstan.

Gejala kolitis lainnya bisa termasuk:

Kolitis ini sendiri di antaranya dapat terjadi karena:

  • Infeksi
  • Keracunan makanan
  • Penyakit Crohn
  • Kolitis ulseratif
  • Kolitis iskemik

2. Divertikulitis

Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertukula.

Divertikula sendiri adalah kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar atau kolon.

Diverkula bukan termasuk jaringan organ yang terbentuk sejak lahir.

Kantung-kantung ini pada umumnya terbentuk pada orang-orang berusia 40 tahun ke atas karena dinding ususnya melemah atau pada orang-orang yang jarang mengonsumsi sumber serat.

Oleh sebab itu, diverkulitis dilaporkan lebih mungkin terjadi pada kalangan lanjut usia (lansia).

Sakit perut bagian bawah sebelah kiri adalah gejala paling umum dari divertikulitis.

Gejala divertikulitis lainnya bisa termasuk:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Badan panas dingin
  • Sembelit
  • Kram perut

3. Radang usus buntu

Apendisitis atau radang usus buntu adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian darurat.

Ketika usus buntu atau apendis menjadi meradang, perawatan segera diperlukan untuk mencegah organ tidak pecah.

Kebanyakan orang dengan radang usus buntu mengalami sakit perut bagian bawah sisi kanan.

Rasa sakitnya bisa tiba-tiba, parah, dan terus memburuk.

Gejala usus buntu lain yang mungkin termasuk:

  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan perut
  • Diare atau sembelit
  • Demam ringan
  • Kehilangan selera makan
  • Tidak bisa kentut

Radang usus buntu adalah penyakit yang bisa menyerang orang-orang pada usia berapa pun.

Namun, orang yang berusia antara 10-30 tahun dilaporkan lebih mungkin terkena penyakit ini.

Jika Anda berpikir menderita radang usus buntu, sebaiknya pergilah ke ruang gawat darurat.

Usus buntu hampir selalu membutuhkan pembedahan.

Jika usus buntu yang meradang tidak segera diangkat, itu dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan bisa berakibat fatal.

4. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal (pielonefritis) adalah infeksi serius yang sering dimulai dengan infeksi kandung kemih (interstitial cystitis).

Ketika sistitis akibat bakteri atau jamur menyebar ke ginjal, hal itu dapat menyebabkan infeksi ginjal.

Meskipun Anda mungkin akan merasakan sakit punggung, Anda mungkin juga dapat merasakan sakit di bawah tulang rusuk, di sekitar perut, dan di sekitar selangkangan.

Nyeri infeksi ginjal biasanya sangat parah.

Gejala infeksi ginjal lainnya mungkin termasuk:

  • Sakit saat buang air kecil
  • Sering ingin buang air kecil
  • Demam tinggi disertai menggigil
  • Mual
  • Muntah

Jika Anda menduga Anda memiliki infeksi ginjal, jangan tunda untuk segera menemui dokter.

5. Retensi urine akut

Retensi urine akut adalah retensi urine yang muncul secara tiba-tiba.

Kondisi ini ditandai dengan rasa ingin buang air kecil yang mendesak, namun urine tidak bisa keluar.

Retensi urine juga bisa menjadi kronis.

Retensi urine kronis mungkin tidak menimbulkan gejala. Gangguan medis ini lebih mungkin terjadi pada pria.

Ketika Anda tiba-tiba tidak bisa buang air kecil, kemungkinan besar Anda akan mengalami rasa sakit yang parah yang bisa menjalar ke perut bagian bawah Anda.

Namun, ketidakmampuan untuk buang air kecil adalah tanda paling jelas dari kondisi ini.

Perlu diketahui bahwa retensi urine akut adalah konsisi yang memerlukan kunjungan ruang gawat darurat.

6. Sistitis

Tidak seperti retensi urine akut, wanita lebih mungkin mengembangkan sistitis daripada pria.

Sistitis adalah peradangan kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi bisa juga karena penyebab lain.

Selain nyeri seperti kram di perut bagian bawah sisi tengah, sistitis juga dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Sakit punggung
  • Urine keruh
  • Darah dalam urine
  • Urine berbau busuk
  • Demam ringan
  • Rasa sakit atau sesasi terbakar saat buang air kecil 
  • Sering butuh untuk buang air kecil padahal baru saja melakukannya

7. Nefrolitiasis (batu ginjal)

Batu ginjal sering menyebabkan sakit punggung yang sangat parah.

Tetapi, rasa sakit juga bisa menjalar ke perut bagian bawah maupun selengkangan.

Gejala batu ginjal lainnya bisa meliputi:

  • Darah dalam urin
  • Demam
  • Muntah
  • Urine berbau busuk
  • Sesansi terbakar atau sakit saat buang air kecil

Sementara batu ginjal kecil dapat hilang dengan sendirinya, batu yang lebih besar mungkin memerlukan penangan medis.

8. Gas terjebak di saluran pencernaan 

Gas bisa berakhir di saluran pencernaan saat Anda menelan udara atau makan makanan tertentu yang menyebabkan gas.

Beberapa makanan yang mungkin membuat merasa kembung di antaranya yakni:

Beberapa orang lebih cenderung memiliki gas di saluran pencernaan, termasuk orang yang tidak toleran laktosa atau memiliki gangguan pencernaan.

Gejala gas yang terperangkap di saluran pencernaan mungkin termasuk:

  • Bersendawa
  • Perut embung
  • Sakit perut bagian bawah

Sakit perut akibat gas yang terperangkap di saluran pencernaan bisa terjadi di sisi kiri maupun sisi kanan perut.

Sakit perut sisi kiri mungkin terasa seperti nyeri yang berhubungan dengan jantung.

Sedangkan sakit perut sisi kanan mungkin terasa mirip dengan radang usus buntu.

9. Kram menstruasi

Kram saat menstruasi terjadi karena kontraksi rahim.

Rasa sakitnya bisa ringan atau berat.

Beberapa orang mengalami nyeri punggung bawah selain nyeri di perut bagian bawah.

Gejala lain yang mungkin menyertai kram menstruasi bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Diare
  • Mual dan muntah

Beberapa wanita mengalami kram menstruasi karena gangguan atau infeksi lain. Ini disebut dismenore sekunder.

Kram yang tidak normal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, antara lain:

10. Sembelit

Sembelit adalah kondisi tidak nyaman di mana sulit untuk BAB.

Orang-orang bisa menjadi sembelit jika kekurangan asupan serat dalam makanan atau tiba-tiba mengubah kebiasaan makan mereka.

Salah satu gejala sembelit yang paling jelas adalah BAB yang kering dan keras.

Dalam beberapa kasus, penderita sembelit bahkan mungkin tidak bisa BAB.

Perut kembung juga bisa terjadi pada kasus sembelit.

Jika ada gas yang terperangkap atau terjadi penyumbatan, seseorang mungkin mengalami sakit perut bagian bawah.

Sembelit bisa terjadi karena perubahan kebiasaan makan, tetapi juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang mendasarinya.

11. Sindrom iritasi usus

Melansir Health Grades, sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan berbagai gejala gastrointestinal (terkait saluran pencernaan), termasuk sakit perut bagian bawa.

Selain itu, IBS juga bisa menyebabkan berbagai gejala berikut:

  • Perubahan kebiasaan BAB, termasuk diare, sembelit, atau campuran keduanya
  • Perut kembung
  • Lendir dalam tinja
  • Sensasi buang air besar yang belum selesai

Untuk diperhatikan, jika sakit perut bagian bawah Anda tampaknya bukan akibat dari gangguan pencernaan sederhana dan semakin parah atau tidak kunjung reda, Anda sebaiknya segera saja menemui dokter.

Dokter dapat membantu menemukan penyebab sakit perut bagian bawah Anda dan memberikan saran pengobatan terbaik. 

https://health.kompas.com/read/2021/10/08/080200268/11-penyebab-sakit-perut-bagian-bawah-yang-bisa-terjadi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke