Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Penyebab Sering Lapar yang Penting Dikenali

KOMPAS.com - Tubuh kita bergantung pada makanan dan minuman sebagai sumber energi.

Jadi wajar jika kita merasa lapar jika kit tidak makan selama beberapa jam.

Tetapi jika perut kita terus-menerus bergemuruh, bahkan setelah makan, mungkin ada sesuatu yang terjadi dengan kesehatan kita.

Penyebab sering lapar yang perlu diwaspadai

Istilah medis untuk kelaparan ekstrim adalah polifagia.

Siapa saja yang memiliki keluhan merasa lapar sepanjang waktu, sebaiknya dapat menemui dokter segera.

Berikut ini adalah beberapa penyebab sering lapar yang bisa terjadi:

1. Terkena diabetes

Sering lapar bisa menjadi salah satu tanda atau gejala diabetes.

Melansir WebMD, tubuh kita mengubah gula dalam makanan menjadi bahan bakar yang disebut glukosa.

Tetapi, ketika kita menderita diabetes, glukosa tidak dapat mencapai ke dalam sel-sel.

Tubuh kita malah mengeluarkannya dan menyuruh kita untuk makan lebih banyak.

Pada orang yang memiliki diabetes tipe 1 khususnya, perasan sering lapar yang diikuti dengan sering makan biasanya tidak akan menyebabkan berat badan naik.

Berat badannya bisa jadi tetap atau malah turun sebagai akibat dari tubuh yang bergegas mengolah zat-zat lain untuk diubah menjadi energi, seperti lemak dan protein.

Selain lonjakan nafsu makan, gejala diabetes mungkin termasuk:

Rasa haus yang ekstrim

  • Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
  • Penglihatan kabur
  • Luka dan memar yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh
  • Kesemutan atau nyeri di tangan atau kaki
  • Kelelahan

2. Gula darah rendah

Hipoglikemia adalah kondisi ketika glukosa dalam tubuh turun ke tingkat yang sangat rendah.

Kondisi ini diketahui dapat berkontribusi pada peningkatan nafsu makan atau rasa lapar pada seseorang.

Hipoglikemia merupakan masalah umum bagi penderita diabetes.

Tetapi, masalah kesehatan lainnya juga dapat menjadi penyebab gula darah rendah.

Ini termasuk:

  • Hepatitis
  • Gangguan ginjal
  • Tumor neuroendokrin di pankreas (insulinoma)
  • Masalah dengan kelenjar adrenal atau hipofisis

Dalam kasus yang parah, orang dengan hipoglikemia mungkin tampak seperti mabuk.

Mereka bisa jadi mengumpat kata-kata tanpa sadar dan mengalami kesulitan berjalan.

Gejala hipoglikemia lain dapat meliputi:

3. Kurang tidur

Tidak cukup istirahat dapat memengaruhi hormon dalam tubuh kita yang mengontrol rasa lapar.

Oleh sebab itu, orang yang kurang tidur bisa memiliki nafsu makan yang lebih besar dan merasa lebih sulit untuk merasa kenyang.

Kita juga cenderung akan mendambakan makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi saat kita lelah.

Efek lain dari kurang tidur d antaranya bisa meliputi:

4. Stres

Saat kita cemas atau tegang, tubuh kita akan melepaskan hormon yang disebut kortisol.

Hormon ini dapat meningkatkan rasa lapar.

Banyak orang yang sedang stres juga mendambakan makanan tinggi gula, lemak, atau keduanya.

Hal ini mungkin menjadi upaya yang dilakukan tubuh untuk "mematikan" bagian otak yang menyebabkan kita khawatir.

Gejala stres lainnya bisa termasuk:

5. Pengaruh pola makan

Tidak semua makanan bisa membuat kita kenyang dengan cara yang sama.

Makanan yang paling baik untuk menahan rasa lapar adalah yang tinggi protein atau tinggi serat.

Makanan sumber protein yang baik di antaranya, yakni:

  • Daging tanpa lemak
  • Ikan
  • Produk susu

Sedangkan sumber serat yang baik adalah:

Lemak sehat seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, dan minyak bunga matahari dapat menurunkan kadar kolesterol kita.

Mereka adalah kunci untuk diet seimbang dan dapat membantu kita merasa puas setelah makan.

Sementara itu, kue kering, roti putih, banyak makanan kemasan, dan makanan cepat saji cenderung kekurangan nutrisi ini, melainkan malah tinggi lemak dan karbohidrat yang tidak sehat.

Jika kita makan banyak makanan ini, kita bisa merasa lapar lagi segera setelah makan.

Kita mungkin makan lebih banyak dari yang seharusnya.

Kita juga mungkin merasa lebih kenyang setelah makan jika meluangkan lebih banyak waktu untuk mengunyah dan menikmati makanan, daripada memakannya dengan cepat.

Ini juga dapat membantu untuk memperhatikan apa yang ada di piring kita alih-alih TV atau ponsel.

6. Efek samping obat-obatan

Dilansir dari Verywell Health, beberapa obat bisa membuat kita ingin makan lebih banyak dari biasanya.

Misalnya saja, antihistamin untuk mengobati alergi.

Selain antihistamin, beberapa obat ini juga bisa menimbulkan efek samping sering lapar:

  • Antidepresan yang disebut selective serotonin re-uptake inhibitor (SSRIs), steroid
  • Beberapa obat diabetes
  • Obat antipsikotik

Jika berat badan kita bertambah sejak memulai pengobatan, obat tersebut bisa jadi sudah membuat kita merasa sering lapar.

Bicaralah dengan dokter untuk mengetahui obat lain apa yang mungkin bekerja untuk kita.

7. Kehamilan

Banyak calon ibu melihat lompatan besar dalam nafsu makan. 

Peningkatan nafsu makan ini adalah cara tubuh ibu hamil untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh.

Kebanyakan wanita mendapatkan peningkatan berat badan antara 1,8 - 2,7 kg selama 3 bulan pertama atau trimester pertama dan kemudian 0,45 kg seminggu selama trimester kedua dan trimester ketiga.

Tanda-tanda lain bahwa seorang wanita mungkin hamil, yakni:

  • Haid terlambat
  • Kebutuhan untuk sering buang air kecil
  • Sakit perut
  • Payudara sakit atau payudara yang semakin besar

8. Menyusui

Dilansir dari Medical News Today, ibu menyusui membutuhkan kalori ekstra untuk menghasilkan air susu ibu (ASI).

Dengan begitu, banyak ibu menyusui yang nafsu makannya meningkat.

Wajar jika ibu menyusui kerap merasa lapar terus.

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan ibu menyusui dapat menambah asupan hariannya sebanyak 450-500 kalori ekstra per hari.

9. Masalah tiroid

Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang berada di leher.

Kelenjar ini berfungsi membuat hormon yang mengontrol tingkat di mana setiap organ dalam tubuh kita bekerja.

Jika tiroid kita bekerja terlalu keras, kita bisa mengalami hipertiroidisme.

Selain kelenjar tiroid yang membesar, tanda-tanda lain dari masalah ini adalah:

10. Konsumsi soda

Banyak orang minum soda bebas gula untuk mengurangi kalori atau menurunkan berat badan.

Tapi, gula palsu dalam minuman ini dapat memberitahu otak kita untuk mengharapkan kalori yang bisa digunakan untuk bahan bakar.

Ketika tubuh kita tidak mendapatkan apa pun, kondisi itu akan menyalakan "saklar lapar" dan memberitahu kita untuk mendapatkan kalori dari makanan sebagai gantinya.

Jika soda diet membuat lapar, gejala ini mungkin juga terjadi:

  • Sakit kepala
  • Mengidam gula
  • Penambahan berat badan

11. Kekurangan cairan

Hidrasi atau mencukupi kebutuhan cairan penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Minum cukup air putih juga bisa menjaga perut agar awet kenyang dan mengurangi nafsu makan berlebihan.

Mengingat peran air yang penting dalam membantu menjaga awet kenyang, orang yang kurang minum air putih jadi merasa sering lapar.

Untuk mencukupi kebutuhan cairan, upayakan untuk selalu minum saat haus.

Selain itu, konsumsi makanan kaya air seperti buah dan sayur.

12. Aktivitas atau olahraga berlebih

Tubuh akan membakar kalori untuk bahan bakar saat kita berolahraga.

Pembakaran ini mengarah pada peningkatan metabolisme, proses di mana tubuh kita menggunakan energi.

Pada beberapa orang, hal itu bisa memicu peningkatan rasa lapar.

https://health.kompas.com/read/2021/11/23/130500568/12-penyebab-sering-lapar-yang-penting-dikenali

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke