KOMPAS.com - Bayi dianggap lahir prematur ketika dia lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu.
Yah, masa-masa trimester akhir selama kehamilan sangat penting untuk memasikan berat badan dan perkembangan organ, termasuk otak dan paru-paru, berjalan masikmal.
Hal inilah yang membuat bayi prematur sangat rendan mengalami masalah medis dan memerlukan perawatan rumah sakit yang lebih lama.
Bayi yang lahir prematur juga sering memiliki masalah kesehatan jangka panjang, seperti ketidakmampuan belajar atau cacat fisik.
Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), hingga saat ini kelahiran prematur masih menjadi penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia.
Kelahiran prematur juga menjadi penyebab utama gangguan sistem saraf jangka panjang pada anak-anak.
Apa penyebab bayi lahir prematur?
Sayangnya, belum diektahui pasti apa yang memicu kelahiran prematur. Akan tetapi, ada beebrapa hal yang bisa menjadi faktor risiko kelahiran prematur.
Berikut berbagai faktor risiko yang memicu bayi lahir prematur:
1. Infeksi
Segala jenis peradangan atau infeksi sistemik dapat menyebabkan seorang ibu melahirkan bayinya lebih awal, termasuk infeksi pada mulut (seperti penyakit gusi), vagina, rahim, dan ginjal.
2. Masalah Serviks
Leher rahim yang pendek atau lemah bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
3. Merokok
Segala jenis penggunaan tembakau bisa meningkatkan risiko ibu mengalami persalinan prematur.
Nikotin menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit, yang dapat mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke bayi. Hal ini juga bisa memicu persalinan dini.
4. Jarak kehamilan yang singkat
Risiko kelahiran prematur dua kali lebih tinggi dari biasanya jika jarak kehamilan kurang dari enam bulan.
Mencegah kelahiran prematur
Jika Anda memiliki faktor risiko yang memicu kelahiran prematur, dokter biasanya melakukan tindakan pencegahan seperti berikut:
1. Pemberian progesteron
Hormon ini dapat diberikan sebagai suntikan atau dimasukkan ke dalam vagina.
Cara ini dapat membantu menurunkan kemungkinan melahirkan lebih awal bagi wanita yang pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya atau yang memiliki leher rahim pendek.
2. Cerclage atau pengikatan mulut rahim
Prosedur ini dilakukan dengan menutup leher rahim wanita untuk membantu mencegah kelahiran prematur.
Dokter mungkin merekomendasikan cerclage untuk wanita yang memiliki riwayat bayi prematur atau keguguran, serta memiliki serviks yang mulai terbuka (membesar) terlalu cepat.
https://health.kompas.com/read/2022/01/13/140000868/4-faktor-risiko-yang-memicu-bayi-lahir-prematur