KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit mematikan yang sulit disembuhkan. Rabies adalah penyakit yang bisa mempengaruhi otak dan saraf.
Kemungkinan besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami akibat fatal, yakni kematian. Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin rabies.
Bagaimana cara mencegah rabies?
Seperti disinggung di atas, penyakit rabies bisa dicegah dengan pemberian vaksin anti-rabies.
Jika Anda mendapatkan pertolongan sebelum gejala rabies muncul atau saat virus penyebab rabies masih dalam fase inkubasi, maka Anda masih berpeluang besar untuk sembuh dari penyakit ini.
Saat tubuh sudah terinfeksi rabies dan menunjukan gejala penyakit, maka sulit untuk mencegah penyebaran infeksinya.
Untik diketahui, virus penyebab rabies menginfeksi manusia saat kita terpapar hewan yang mengalami penyakit tersebut. Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka, biasanya lewat gigitan.
Begitu virus mencapai otak, maka penderita bisa mengalami gejala neurologis, seperti kebingungan, halusinasi, dan kejang, diikuti koma, dan dapat berujung kematian.
Oleh karena itu, Anda harus segera menghubungi dokter ketika mendapatkan gigitan dari hewan liar atau hewan yang belum divaksinasi rabies.
Anda juga dapat menghindari infeksi parah sebelum terkena penyakit ini lewat pemberian vaksin rabies. Namun, Anda tidak bisa mendapatkan vaksin ini setelah virus masuk otak.
Bagaimana cara kerja virus rabies?
Vaksin rabies bekerja dengan cara memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Protein khusus ini dapat mengenali penyerbu asing, seperti virus rabies, dan menghancurkannya.
Perlu diingat, vaksin rabies dapat mencegah infeksi parah penyakit ini jika Anda menerimanya sesegera mungkin, idealnya dalam 1 hingga 2 hari setelah terpapar virus penyebab rabies.
Untuk diketahui, masa inkubasi virus rabies biasanya berkisar dari beberapa hari sampai beberapa bulan.
Selama masa inkubasi, Anda tidak akan mengalami gejala karena virus belum mencapai otak Anda. Begitu virus sudah mencapai otak, penyakit sudah berkembang pesat dan vaksin rabies sudah tidak dapat atau kewalahan memberikan perlindungan dari infeksi virus ini.
Berapa dosis vaksin rabies untuk manusia?
Jumlah dosis vaksin rabies yang dibutuhkan manusia tergantung pada dua hal, yakni apakah Anda pernah mendapatkan vaksin rabies di masa lalu dan jenis rabies yang mungkin dialami.
Jika Anda berisiko lebih tinggi terinfeksi virus penyebab rabies, anda harus menerima dua dosis vaksin anti rabies yang diberikan pada hari ke 0 dan 7.
Bergantung pada tingkat risiko Anda, Anda mungkin disarankan untuk menjalani satu atau lebih tes darah, atau menerima dosis penguat (booster) dalam waktu 3 tahun setelah 2 dosis pertama.
Jika Anda belum pernah divaksin rabies sebelumnya, Anda memerlukan empat dosis vaksin rabies selama 2 minggu (diberikan pada hari ke-0, 3, 7, dan 14).
Anda juga harus mendapatkan obat lain yang disebut imunoglobulin rabies pada hari Anda menerima dosis pertama vaksin rabies atau segera setelahnya.
Jika Anda pernah menerima vaksinasi rabies di masa lalu, biasanya Anda hanya memerlukan dua dosis vaksin rabies setelah terpapar.
Sebagai tambahan informasi, pemberian vaksin rabies dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.
Apa saja efek samping vaksin rabies?
Sama seperti vaksin lainnya, vaksin anti rabies juga bisa memicu efek samping. Efek samping terjadi karena adanya reaksi dari sistem imun terhadap vaksin tersebut.
Efek samping yang terjadi bisa berupa:
Jika efek samping vaksin rabies tersebut berlangsung lama, segeralah berkonsultasi ke dokter.
Perlu diingat bahwa jika Anda mungkin telah terpapar rabies, Anda harus mendapatkan vaksin meskipun sedang mengalami gangguan kekebalan, hamil, menyusui atau menyusui, atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada.
Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah bahaya fatal dari penyakit rabies.
https://health.kompas.com/read/2023/05/11/133200068/memahami-cara-kerja-vaksin-rabies-dan-efek-sampingnya