Saat memilih program diet, yang dicari tentu yang hasilnya cespleng. Tapi, tiap pola diet itu ada kelebihan dan kekurangannya. Agar tidak salah memilih, coba kenali dulu pola diet yang populer di kalangan pelaku diet.
Diet tinggi protein
Diciptakan oleh Dr. Robert Atkins pada tahun'70-an.
Aturan main: Meminimalkan asupan karbohidrat dan gula, serta menggantikannya dengan lebih banyak protein dan lemak.
Plus: Apabila asupan karbohidrat diminimalkan, tubuh akan langsung membakar lemak yang ada, sehingga metabolisme tubuh meningkat. Alhasil, berat badan bisa turun dengan cepat namun dengan cara natural.
Minus: Pada masa awal diet, bisa jadi ada fase di mana rendahnya asupan karbohidrat ini bisa memicu rasa letih berlebihan, sakit kepala, dan rasa tidak enak pada tubuh. Pasalnya, diet ini tidak menghitung kebutuhan kalori seseorang. Sehingga, timbul anggapan keliru bahwa pelakunya boleh mengonsumsi lemak atau minyak sesukanya. Padahal, lemak yang dimaksud oleh Atkins semestinya adalah jenis lemak 'baik' (lemak tak jenuh). Bila 'lemak' lantas diterjemahkan dengan bebas mengonsumsi gorengan atau jeroan, hal itulah yang berbahaya.,
Diet detoks
Diperkenalkan oleh ahli nutrisi dari Amerika Serikat, Dr. Paula Baillie Hamilton.
Aturan: Disarankan hanya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran (yang organik lebih baik) selama jangka waktu tertentu, biasanya dalam keadaan mentah dan dibuatjus tanpa gula.Jangka waktu ini bisa beragam.
Plus: Membersihkan usus dari zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan, minuman, maupun polusi. Sekaligus untuk memperbaiki sistem pembuangan tubuh, sehingga berat badan cepat menurun