Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Susu Formula buat Bayi!

Kompas.com - 10/11/2010, 11:47 WIB

Tekad menteri kesehatan
"Kode etik pemasaran diperlukan karena pemberian ASI belum optimal. Diperkirakan, hal itu masih menyumbang kematian sekitar 1,4 juta anak di bawah usia 5 tahun setiap tahunnya," ungkap David Clark, legal officer dari UNICEF.

Pemberian ASI juga belum optimal di Indonesia. Hal ini pula yang membuat Menkes mengambil langkah serius dalam hal pelarangan susu formula untuk anak usia di bawah setahun.

Larangan ini akan diterapkan pada tahun 2011. Saat ini, rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait pelarangan itu sedang digodok oleh Kementerian Kesehatan. RPP ini, diutarakan Menkes sebagaimana dikutip Sehatnews.com, sudah mendapat persetujuan dan presiden untuk dilanjutkan. Diharapkan, RPP itu pada tahun depan sudah menjadi peraturan pemerintah (PP).

PP ASI sebagai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan akan mengatur tentang pemberian ASI eksklusif bagi bayi, pembatasan susu formula, termasuk pembatasan pengiklanan produk, dan pembentukan ruangan menyusui di perusahaan.

Untuk pembatasan susu formula, Menkes menyebutkan bahwa petugas kesehatan dilarang bekerja sama dengan perusahaan yang memproduksi susu formula. Di PP itu akan diatur bahwa susu formula bagi anak berusia di bawah setahun tidak boleh diiklankan.

Salah satu dokter anak penggiat ASI, dr Utami Roesli, SpA(K), IBCLC, mendukung rencana pemerintah tersebut. "Semua yang menggantikan tempat ASI untuk bayi usia 6 bulan sampai 2 tahun tidak boleh diiklankan, termasuk susu formula. Susu formula itu bukan makanan pendamping ASI," kata dr Utami dalam suatu kesempatan.

ASI makanan utama
Menurut dr Utami, makanan bagi bayi, terutama pada 6 bulan pertama, adalah air susu ibu (ASI). Tidak ada yang bisa menggantikan kualitas nutrisi ASI bagi bayi, semahal apa pun susu formula.

ASI unik karena setiap ibu akan menghasilkan ASI yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan bayinya. ASI hari ini belum tentu sama dengan ASI esok hari. ASI untuk bayi prematur tidak akan sama dengan bayi lahir cukup bulan.

Hal ini yang tidak mungkin diperoleh dari susu formula. Dari hari ke hari, komposisi susu formula tetap seperti itu, tidak ada yang berubah.

Sayangnya, para ibu lupa akan kondisi ini sehingga tak sedikit yang kemudian menggantungkan susu formula bagi bayinya. Akibatnya, pemberian ASI eksklusif bagi bayi pun melorot.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com