Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kutil yang Sulit Hilang

Kompas.com - 02/02/2011, 09:18 WIB

Hingga saat ini, belum ada obat yang mampu menghambat pertumbuhan kutil dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh Dede. Menurut Rachmat, pernah ada empat jenis obat, tetapi belum bisa menyembuhkan. Bahkan, dikhawatirkan menimbulkan efek samping berbahaya.

Rachmat menambahkan, pakar Kesehatan dari University of Maryland, Amerika Serikat, Anthony Gaspari, pernah mencoba mengobati penyakit yang diderita Dede. Sebelumnya, Dede sempat diduga mengidap HIV/AIDS karena daya tahan tubuhnya sangat lemah. Namun, setelah diperiksa, selain kulit yang ditumbuhi kutil, kondisi tubuh Dede dinyatakan sehat. Dede hanya menderita kelainan kekebalan tubuh.

Setelah mengambil contoh darah Dede, Gaspari memberikan obat antivirus cidovovir dan tablet acitretin. Namun, cidovovir menimbulkan efek samping pada ginjal dan acitretin berpotensi menimbulkan gangguan pada hati. Salah satu produsen obat pernah memberikan obat guna meningkatkan kekebalan tubuh Dede. Namun, hasilnya tidak memuaskan.

”Sekarang kami melakukan pengobatan dengan salep salisilat pada kutil Dede. Salep masih dipertahankan karena bisa merontokkan kutil meski belum memuaskan,” kata Rachmat.

Alternatif

Rachmat mengatakan, masih membuka segala kemungkinan penawaran metode pengobatan. Metode terbaru ditawarkan Profesor Suzuki dari Hanazawa University, Jepang. Di Jepang, Suzuki dikenal sebagai ahli pengobatan alternatif.

Obat itu sejenis obat herbal alternatif bernama co-exide. Bahan dasarnya biji hanjeli, asam folat, dan vitamin B6. Dari komposisi yang digunakan, obat berbentuk serbuk itu diperkirakan untuk memperbaiki daya tahan tubuh Dede. Harapannya, bila daya tahan tubuh Dede membaik, akan mengurangi laju pertumbuhan kutil.

Menurut Rachmat, Suzuki mengklaim pernah menyembuhkan kutil dengan obat ini dan minta enam minggu untuk menyembuhkan Dede. Meski tidak sepenuhnya yakin karena kutil yang diobati Suzuki tergolong tidak ganas, Rachmat menuturkan, RSHS sudah meminta izin Kementerian Kesehatan untuk mencobakan obat ini pada Dede.

Bisa dicegah

Rachmat menambahkan, HPV sebenarnya bisa dicegah. Saat ini, untuk tipe HPV yang menyerang manusia, seperti tipe 6, 11, 16, dan 18, sudah ada vaksin pencegahnya. HPV tipe 6 dan 11 memicu kutil ringan. Sementara HPV tipe 16 dan 18 memicu kanker rahim atau kanker penis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com