"Pada (kanker) stadium IV, 5 year survival rate itu 1 persen. Artinya setelah lima tahun, hanya satu dari 100 pasien yang masih hidup. Sebagian besar sudah meninggal dalam dua tahun setelah diagnosis ditegakkan," jelas Aru.
Sebagian besar kasus kanker umumnya muncul karena kebiasaan dan pola hidup yang tidak sehat. Tetapi dengan memodifikasi gaya hidup, sebesar 30 persen risiko kanker bisa dicegah.
Statistik kanker paru non-perokok
Situs About.com melansir, secara keseluruhan, 10-15 persen kanker paru-paru terjadi pada mereka yang bukan perokok. Sementara 50 persen lainnya terjadi pada mantan perokok.
Dua pertiga dari non-perokok yang menderita kanker paru-paru adalah wanita, dan 20 persen kanker paru pada wanita terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. Persentase ini signifikan lebih tinggi pada wanita Asia.
Dari sejumlah faktor pemicu kanker paru pada non-perokok, diketahui bahwa polutan zat-zat kimia berbahaya seperti gas aerosol, asap rokok dan asbes mendominasi faktor pemicu kanker. Beberapa faktor pemicu (non-perokok) yang menjadi penyebab kanker paru-paru adalah :
* Radon - Paparan gas radon di rumah kita adalah penyebab utama kanker paru-paru pada individu non-perokok. Radon adalah unsur kimia dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn.
* Asap rokok - Asap rokok bertanggung jawab untuk sekitar 3.000 kematian kanker paru-paru setiap tahun di AS.
* Paparan asbes - Paparan asbes di tempat kerja merupakan faktor pemicu penting terjadinya mesothelioma, kanker pada lapisan paru-paru.
* Minyak aerosol - Asap dari masakan dianggap sebagai penyebab penting kanker paru-paru pada wanita di negara-negara Asia.