KOMPAS.com - Banyak pria yang mendengkur saat tidur. Mengeluarkan suara bising saat tidur ini bisa merusak hubungan pertemanan dan bahkan juga perkawinan. Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, kegemukan, alergi bisa menjadi penyebab mengorok.
Salah besar bila berpikir mendengkur bukan masalah besar. Wanita yang punya suami pendengkur pasti langsung setuju bahwa mendengkur adalah sebuah persoalan besar.
Masyarakat Inggris menganggap serius persoalan mendengkur. Orang Inggris serius mengatasi persoalan mendengkur dan membuat kampanye pekan stop mendengkur nasional. Pekan antimendengkur itu dirayakan setiap tanggal 19-24 April.
Lebih dari 3,5 juta orang di Inggris mendengkur. Diperkirakan empat dari sepuluh pria dan tiga dari sepuluh wanita mendengkur di Inggris. Korban mereka adalah pasangan dan tetangga yang terganggu tidurnya karena mendengar dengkuran keras di malam hari.
The British Snoring and Sleep Apnoea membuat survei perihal mendengkur di pekan stop mendengkur lalu. Survei itu menemukan 54 persen orang terganggu liburannya gara-gara orang mendengkur. 41 persen orang tidur terpisah dari pasangannya dan 43 persen orang mengenakan penyumbat telinga saat liburan karena mendengkur.
Malu dan dijauhi orang gara-gara mendengkur pernah dialami oleh Rex Sils, seorang project manager dari London Tenggara. Pria berusia 58 tahun ini mengalami masalah mendengkur kurang lebih 20 tahun lalu sesudah kecelakaan mobil yang menyebabkan cedera di hidung dan pipi.
Satu kejadian yang memalukan pernah dialami ketika ia sedang melintasi selat Inggris naik kapal. “Saya tertidur saat membaca buku dan dibangunkan oleh orang-orang di sekitar saya. Ketika itu saya harus pindah ke tempat lain di feri karena kejadian memalukan itu,” katanya.
Saluran Napas Rilek
Korban dengkurannya yang setia adalah istrinya. Istri yang dinikahi selama lebih dari 20 tahun itu selalu tidur di ranjang yang sama. Namun si istri akan pindah ke kamar lain jika suara dengkuran sudah tak bisa ditoleransi. Suara dengkuran itu juga tak mempan ditangkal memakai sumbat telinga.
Sils malah kadang terkejut kalau mendapati istrinya masih tidur bersamanya di pagi hari. “Sue, istri saya selalu pindah ke kamar lain tujuh hari dalam seminggu,” katanya kepada BBC.
Meskipun begitu, Sue sangat toleran terhadap dengkuran suaminya. “Dia tak pernah marah. Dia tak pernah melakukan sesuatu yang serius terhadap saya,” aku Sils. Pada pasangan lain yang kurang toleran, perkawinan bisa bubar gara-gara mendengkur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.