Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2014, 13:33 WIB
Kevin Sanly Putera

Penulis


KOMPAS.com - Daya tahan tubuh yang lemah, seperti yang dialami orang lanjut usia, bisa membuat seseorang rentan terkena virus varisela penyebab penyakit herpes zoster. Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan, tapi penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi.

"Dengan vaksinasi, risiko terkena herpes zoster dapat diperkecil. Kalaupun kena, rasa sakit yang ditimbulkan tidak akan separah bila tidak divaksin," kata Dr.dr. Andradi Suryamiharja, ahli saraf RS Graha Kedoya, dalam acara media edukasi mengenai Herpes Zoster di Jakarta (30/9/14).

Menurut penelitian Shingles Prevention Study, efikasi vaksin herpes zoster (HZ) dalam menurunkan risiko terkena penyakit mencapai 51,3 persen dan mencegah nyeri pasca herpes hingga 66,5 persen. Bagi mereka yang menderita HZ, vaksin dapat membantu mengurangi rasa sakit yang akan diderita hingga 61,1 persen.

Selain itu, vaksinasi dapat membantu penghematan biaya pengobatan. "Sebuah penelitian telah menguji 1 juta lansia yang berusia 60 tahun ke atas tentang manfaat vaksinasi. Hasilnya, vaksinasi dapat menghemat biaya pengobatan dan hospitalisasi sebesar US$ 82 hingga 103 juta (setara Rp 1 T)," kata dr.Edy Rizal Wahyudi, Sp.PD dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Efektifitas dari vaksinasi HZ dapat bertahan hingga 10 tahun. "Yang masih dalam penelitian adalah, apakah setelah 10 tahun, seseorang harus divaksin lagi," ujar dr. Edy.

Gejala awal dari HZ seringkali tidak kelihatan, namun dapat dirasakan seperti timbulnya rasa gatal, kesemutan dan sensasi terbakar pada kulit. Beberapa hari kemudian ruam merah yang membentuk gelembung berisi cairan muncul dan butuh waktu sampai 30 hari sampai seluruh bintil ini menghilang dengan sendirinya.

Ruam yang muncul seringkali disertai rasa nyeri mulai dari yang bersifat ringan hingga yang terasa berat dan mapir selalu terjadi pada salah satu sisi tubuh atau wajah.

Seseorang yang baru terkena HZ harus segera diberikan pengobatan yang agresif. "Penderita harus diberi terapi antivirus dalam 72 jam setelah rasa nyeri muncul," kata dr.Andradi.

Pada sebagian orang, herpes zoster bisa menyebabkan nyeri jangka panjang yang disekal dengan istilah nuralgia paska herpes. Tentu saja kondisi ini dapat memengaruhi hidup seseorang, baik fisik, psikologis dan kehidupan sosialnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau