Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2014, 14:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
– Setiap hari, seseorang pasti perlu ke toilet. Untuk itu, keberadaan toilet tak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah, restoran, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan di sejumlah tempat umum lainnya.

Sayangnya, toilet di tempat umum sering kali tidak terjaga kebersihannya. Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Naning Adiwoso mengatakan, banyak toilet umum yang tidak layak atau sanitasinya sangat buruk. Seperti halnya pepatah ”bersih pangkal sehat”, toilet yang kotor bisa menjadi sumber penyakit bagi manusia.

“Masih banyak yang kurang sadar akan pentingnya toilet bersih. Padahal toilet penyebar kuman penyakit. Toilet tak hanya harus bersih, tapi higienis,” ujar Naning beberapa waktu lalu.

ATI pun memiliki standar sendiri untuk pembangunan toilet yang layak. Berikut toilet yang ideal seperti dirangkum Kompas.com dari hasil pemaparan Naning.

Air bersih
Keberadaan toilet tentunya tak terlepas dari air. Air bersih adalah hal utama yang harus tersedia di toilet. Di sejumlah toilet umum, sering kali ditemukan toilet dengan air yang tidak mengalir. Toilet bisa menjadi kotor dan bau pesing jika kekurangan air bersih.

Cukup udara dan cahaya
Naning mengatakan, toilet di Indonesia rata-rata kurang ventilasi dan pencahayaan yang minim.

Sebagai negara tropis, banyak toilet yang lembab karena kurang udara. Akibatnya, bakteri pun mudah berkembang biak. Apalagi jika ditambah toilet dengan pencahayaan yang kurang. Menurut Naning, lembab dan kurang cahaya juga bisa memunculkan tumbuhnya jamur di toilet.

Ia mengatakan, sebaiknya pintu kamar mandi dibuat menggantung 20 cm dari lantai. Hal ini juga bisa memudahkan petugas untuk membersihkan.

Tempat sampah
Tempat sampah merupakan bagian penting yang haru ada di dalam maupun bagian luar toilet. Di dalam toilet harus tersedia tempat sampah tertutup untuk membuang tisu dan tempat sampah khusus untuk pembalut wanita.

Tempat cuci tangan
Toilet juga harus menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Perilaku cuci tangan pakai sabun harus dibiasakan setelah memakai toilet untuk menghilangkan kuman dan bakteri di tangan. Keran air pun sebaiknya menggunakan sensor tangan.

“Tangan itu mata rantai penyakit. Di luar negeri sana, arsitek diminta desain toilet tanpa sentuh tangan,” terang Nanik

Fasilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas
Perlu ada toilet khusus untuk orang-orang lanjut usia, penyandang disabilitas dan anak-anak. Naning mengatakan, untuk penyandang disabilitas sebaiknya menggunakan pintu geser sehingga lebih mudah dibuka. Di dalam toilet juga disediakan pegangan tangan.

Hemat air
Naning mengatakan, total air bersih di bumi hanya 3 persen. Manusia bisa kekurangan air. Untuk itu, kini dikembangkan sanitasi yang ramah lingkungan. Toilet tanpa bak mandi dinilai akan lebih menghemat air ketimbang seseorang harus mengambil air dengan gayung.

“Pakai washlet atau jet shower lebih sedikit menggunakan air dibanding bak mandi,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com