Gadis berusia 22 tahun ini baru mengetahui kondisinya tahun lalu setelah ia memeriksakan diri ke dokter karena keluhan sakit pada ginjalnya.
"Saat hasil pemeriksaan keluar, dokter mengatakan bahwa saya hanya punya satu ginjal dan dua vagina seperti yang ia duga," katanya dalam acara Bancroft TV.
Kondisi langka tersebut disebut juga dengan uterus didelphys atau organ reproduksi ganda. Normalnya, sistem reproduksi wanita terbentuk simetris, dua ovarium, dan dua saluran tuba falopi (yang menghubungkan indung telur dengan rahim).
Saat masih dalam kondisi janin, rahim seorang wanita sebenarnya terbentuk dari gabungan masing-masing sistem. Terkadang dalam pembentukan tersebut terjadi kegagalan sehingga bisa terbentuk dua rahim, dua vagina, dan dua leher rahim.
Kondisi uterus didelphys memiliki banyak variasi. Misalnya saja, seorang wanita bisa mempunyai dua vagina, tetapi hanya satu rahim dan satu leher rahim.
"Tetapi, bisa juga seorang wanita mengalami kondisi yang disebut rahim unicorn di mana ia kehilangan satu sisi dari sistem reproduksnya," kata Melissa Goist, dokter obgyn yang telah menangani enam pasien dengan sistem reproduksi ganda.
Lantas, bagaimana mengetahui jika kita memiliki dua vagina? Ternyata tidak semua wanita dengan kondisi tersebut menyadarinya.
Menurut Jason James, dokter obgyn, ketika seorang wanita memiliki vagina ganda, akan terdapat sekat (seperti di hidung) yang memisahkan satu sama lain.
"Sekat itu biasanya terbagi di tengah, tetapi terkadang salah satu vagina lebih dominan lubangnya, bisa karena penggunaan tampon atau hubungan seks, dan vagina lainnya terdorong ke satu sisi," katanya.
Karena itu, ketika dokter memeriksa pasien, spekulum biasanya akan lebih mudah mencapai vagina yang dominan. "Jika dokternya teliti, ia akan bisa mengetahui ada dua vagina," katanya.
Wanita dengan sistem reproduksi ganda juga biasanya memiliki siklus menstruasi normal karena ovarium mereka memiliki siklus yang sama.
Pada banyak kasus, dokter bisa melakukan rekonstruksi vagina. Jika kedua vagina itu hanya terbagi dua, maka sekatnya bisa dihilangkan sehingga akan terdapat satu vagina.
Secara umum, uterus didelphys tidak menimbulkan gejala. Sebagian wanita mungkin akan mengalami nyeri saat berhubungan seks, tetapi biasanya wanita dengan kondisi ini tak merasa keluhan apa pun.
Masalah baru muncul saat kehamilan. Wanita dengan kondisi tersebut biasanya sulit menjalani kehamilan selama sembilan bulan karena rahim mereka lebih kecil dibanding wanita normal. Meski begitu, menurut James, bukan hal yang mustahil untuk memiliki kehamilan yang sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.