KOMPAS.com - Pemeriksaan kesehatan rutin adalah cara yang sangat baik untuk mencegah berbagai penyakit. Hal ini bisa diibaratkan seperti perawatan kendaraan. Anda perlu memeriksa tekanan angin pada ban, oli, air dan lain sebagainya secara teratur. Semua itu perlu dilakukan agar Anda selamat di dalam perjalanan.
Begitupun pemeriksaan kesehatan rutin, Anda perlu menjalaninya agar terhindar dari beragam penyakit fatal yang dapat menurunkan kualitas hidup, bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk pria, inilah tujuh jenis pemeriksaan medis yang perlu Anda lakukan dengan teratur.
1. Tes kolesterol/lipoprotein
Kolesterol adalah jenis lemak atau lemak protein yang dapat menyumbat pembuluh darah. Mengetahui sejak awal berapa kadar kolesterol Anda, merupakan langkah awal pencegahan penyakit jantung. Kolesterol ada dua macam, yakni HDL atau kolesterol baik dan LDL atau kolesterol jahat. Yang bisa membahayakan jantung adalah LDL.
Angka yang keluar dari hasil pemeriksaan kolesterol adalah hasil gabungan LDL dengan HDL, 220 adalah batas atas yang harus Anda waspadai. Jika hasil tes Anda menghasilkan angka ini, artinya Anda harus mengurangi makanan berlemak, makanan yang digoreng, memperbanyak sayur dan buah segar dan rutin berolahraga. Trigliserida adalah jenis lemak yang juga dapat menyumbat pembuluh darah. Batas atas trigliserida adalah 150 mg per desiliter darah.
Lakukan tes ini mulai usia 20 tahun dan ulangi setiap lima tahun sekali, kecuali ada perintah berbeda dari dokter.
2. Tes tekanan darah
Tes ini nampaknya sederhana, tetapi memeriksa tekanan darah secara teratur adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat melindungi kesehatan Anda sekarang dan di masa depan. Satu dari lima pria dewasa yang pernah memeriksakan tekanan darahnya, tercatat berisiko mengidap hipertensi.
Ketika hasil pemeriksaan tekanan darah Anda mencapai 140/90, artinya Anda harus hati-hati. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak olahraga serta jauhi stres. Tekanan darah yang normal adalah 120/80.
Lakukan tes ini mulai kapan saja. Jika gaya hidup Anda berisiko tinggi, lakukan pemeriksaan sedini mungkin. Ulangi pemeriksaan setiap setahun sekali, jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan angka normal atau enam bulan sekali jika pemeriksaan sebelumnya menunjukkan gejala darah tinggi.
3. Tes kadar gula darah atau diabetes
Untuk mengetahui tingkat risiko diabetes, dokter akan memeriksa seberapa besar toleransi Anda terhadap penyerapan glukosa. Dengan kata lain, seberapa mudah tubuh Anda mencerna gula. Untuk melakukan pemeriksaan ini, Anda harus puasa selama sembilan jam sebelum tes.
Lakukan tes ini mulai usia 45 tahun jika gaya dan riwayat hidup Anda tidak berisiko tinggi diabetes. Jika faktor risiko yang Anda miliki tinggi, misalnya ada riwayat keluarga dari pihak ayah atau ibu mengidap diabetes atau Anda kelebihan berat badan, lakukan pemeriksaan di usia yang lebih awal. Ulangi pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali.
4. Tes kepadatan tulang
Hilangnya kekuatan tulang disebut osteoporosis. Ini menimpa hampir 10 juta orang setiap tahun, menurut National Osteoporosis Foundation. Survei menunjukkan bahwa laki-laki melihat osteoporosis sebagai "penyakit perempuan", tapi ini adalah anggapan yang salah. Setelah usia 50, 6% pria mengalami patah tulang pinggul dan 5% mengalami patah tulang belakang akibat tulang keropos.