Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

80 Persen Kanker Payudara Bisa Ditemukan dengan SADARI

Kompas.com - 19/12/2015, 09:25 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini merupakan cara deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif. SADARI mudah dilakukan dan bisa diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa.

"Dengan SADARI yang benar dan rutin, sebanyak 80 persen kanker payudara bisa ditemukan," ujar Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Dharmais, Hardina Sabrina di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan sekali pada hari ke-7 atau ke-10 setelah menstruasi. Jika sudah menopause, tentukanlah satu tanggal yang mudah diingat untuk melakukan SADARI setiap bulannya.

Yang perlu dicermati saat melakukan SADARI antara lain, adanya benjolan yang keras di payudara atau sekitar ketiak, keluar cairan pada puting, kulit dipermukaan mengelupas, kemerahan, seperti kulit jeruk, hingga perubahan ukuran dan bentuk seperti bengkak dan muncul lekukan.

Dengan melakukan SADARI secara rutin, wanita akan lebih peka jika terdapat perubahan pada payudaranya. "Tapi ingat, 8 dari 9 benjolan bukan kanker. Jadi jangan parno dulu kalau ada benjolan atau perubahan di payudara," jelas Hardina.

Jika merasa ada perubahan pada payudara, segera konsultasi ke dokter dan melakukan screening dengan USG maupun mammografi. Setidaknya ada enam langkah atau gerakan untuk melakukan SADARI.

Dimulai dari berdiri tegak menghadap cermi dan amati jika ada perubahan bentuk maupun permukaan kulit pada payudara. Kemudian mengangkat kedua lengan di atas bahu, hingga meraba payudara.

Meski gerakan sangat mudah, nyatanya belum banyak wanita yang tergerak untuk melakukan SADARI. Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Eni Gustina mengatakan, banyak wanita yang masih menganggap tabu SADARI dengan meraba payudara sendiri.

Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana melakukan SADARI dapat menonton video "Rumpian Beha" di kalahkankanker.com/video/play/rumpian-beha atau di Youtube.

Video yang dibuat PT Roche Indonesia bekerjasama dengan Kemenkes itu bertujuan untuk melawan tabu mengenai SADARI dan mendorong lebih banyak lagi wanita untuk deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.

Kanker payudara yang ditemukan pada stadium awal, tingkat kesembuhannya jauh lebih tinggi dibanding yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau