KOMPAS.com - Di era digital seperti saat ini, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk, baik karena pekerjaan, sekolah, maupun sekadar menikmati hiburan. Meski nyaman, kebiasaan tersebut ternyata tidak baik terhadap kesehatan.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat Mozes Wambrauw Simbiak mengatakan, duduk terlalu lama dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Bahkan, bisa meningkatkan risiko penyakit serius.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa duduk dalam waktu lama, terutama tanpa diselingi aktivitas fisik, bisa berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Masalah itu mulai dari gangguan metabolisme, obesitas, hingga penyakit kardiovaskular," ujar Mozes, seperti dikutip dari laman https://pafitunggal.org.
Mozes menambahkan, tubuh manusia dirancang untuk bergerak. Jadi, ketika seseorang sering duduk dalam durasi panjang, otot-otot tubuh menjadi kurang aktif, sirkulasi darah melambat, dan pembakaran kalori menurun drastis.
Baca juga: PAFI Jelaskan Bahaya Kurang Minum Air bagi Kesehatan Tubuh
Kondisi tersebut pun bisa menyebabkan akumulasi lemak berlebih. Jika dilakukan dalam jangka panjang, masalah itu berisiko meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah.
"Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa gaya hidup sedentari berhubungan langsung dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Bahkan, ada istilah ‘sitting disease’ atau penyakit akibat terlalu banyak duduk," kata Mozes.
Untuk mengurangi risiko tersebut, PAFI merekomendasikan beberapa langkah sederhana. Salah satunya adalah membiasakan untuk bangun dan bergerak setiap 30 hingga 60 menit sekali.
"Peregangan ringan atau berjalan selama beberapa menit bisa membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot," jelasnya.
Kemudian, Mozes menyarankan untuk mengoptimalkan tempat kerja atau belajar agar dibuat lebih ergonomis.
Baca juga: PAFI Dorong Generasi Muda Peduli Kesehatan Jantung
"Gunakan kursi dengan sandaran yang mendukung punggung dan pastikan layar komputer sejajar dengan mata. Jika memungkinkan, gunakan meja berdiri untuk mengurangi waktu duduk," ucap Mozes.
Selain itu, Mozes juga mengimbau masyarakat untuk memasukkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian mereka.
"Bahkan, jika pekerjaan mengharuskan seseorang duduk lama, sempatkan untuk berjalan kaki saat istirahat, naik tangga daripada lift, atau melakukan olahraga ringan di sela-sela aktivitas," terang Mozes.
Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya duduk terlalu lama, masyarakat diharapkan bisa lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.
“Jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal kelelahan atau sakit. Mulailah bergerak sekarang agar tetap sehat di masa depan," ucap Mozes.
Baca juga: PAFI: Kurang Tidur Bisa Picu Berbagai Penyakit Serius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.