Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2016, 09:09 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Migrain akan menyebabkan rasa sakit kepala hebat di satu bagian kepala dan disertai dengan mual, serta sensitif terhadap cahaya. Sakit kepala ini tentu akan mengganggu aktivitas harian Anda. Ada banyak hal yang bisa memicu munculnya migrain. Berikut ini saran dari tiga orang pakar di bidang berbeda untuk mengatasi migrain.

 

1. Jawaban Zoltan Rona, MD

Efek migrain dapat berlangsung dari satu jam sampai  beberapa hari, ditandai dengan sakit kepala hebat, seringkali  didahului oleh visualisasi seperti  melihat kilatan cahaya, titik-titik di udara  dan mual.

Dokter sering meresepkan obat-obatan seperti calcium channel blockers, beta blocker, obat anti-kejang dan antidepresan untuk memerangi migrain. Suntikan botoks dan obat sejenis narkotik yang merupakan jenis obat baru untuk meningkatkan serotonin, yang disebut triptans (Imitrex, Maxalt dan Zomig) juga bisa menjadi pilihan untuk Anda.

Atau bisa juga mempertimbangkan terapi pengurangan stres melalui akupuntur dan terapi biofeedback, terapi yang menggunakan mesin untuk membantu pasien melatih pikiran mereka untuk mengurangi sinyal rasa sakit.

Beberapa orang juga diketahui memberi reaksi positif dengan minum cukup banyak air putih dan optimasi gula darah.

Anda juga bisa mencoba satu atau lebih solusi alami seperti suplementasi magnesium, 5-HTP, Butterbur, melatonin, vitamin B2, koenzim Q10, probiotik dan omega-3.

Fluktuasi hormon dapat  meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan migrain. Cobalah untuk menjalani tes di klinik atau rumah sakit terdekat, untuk menentukan  terapi terbaik untuknya.

 

Dr. Zoltan Rona (@drzoltanrona) adalah praktisi pengobatan tradisional di Toronto, Kanada, editor buku  Encyclopedia of Natural Healing dan penulis buku  bestseller Return to the Joy of Health.

 

2. Jawaban Amanda Vogel, instruktur fitnes

Olahraga dapat membantu mencegah migrain dalam beberapa cara. Penelitian membuktikan  bahwa kegemukkan dapat berkontribusi sebagai pemicu sakit kepala. Latihan adalah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan.

Menjadi aktif secara fisik juga bisa membantu meringankan  stres. Cobalah olahraga seperti yoga dan tai chi, untuk melatih  relaksasi dan pernapasan dalam. Dua jenis olahraga ini akan sangat bermanfaat membantu mengurangi derita migrain.

Peneliti Swedia menemukan bahwa berolahraga selama 40 menit, tiga kali seminggu, sama efektifnya dengan obat dan  relaksasi untuk mencegah migrain. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa latihan aerobik teratur, seperti jogging atau bersepeda, bisa membantu mencegah sakit kepala.

Kadang-kadang, olahraga dapat memicu migrain. Karena itu, carilah jenis olahraga yang cocok. Seringkali, olahraga intensitas tinggi dan high impact, tidak cocok untuk penderita migrain. Pemanasan yang memadai sebelum olahraga dapat membantu menghindari pengerahan perasaan tenaga yang tiba-tiba, yang juga bisa menjadi  pemicu migrain.

 

Amanda Vogel (amandavogel), master bidang ilmu kinetika manusia, instruktur kebugaran di Vancouver, dan penulis banyak buku kesehatan di antaranya adalah Baby Boot Camp: The New Mom’s 9-Minute Fitness Solution.

 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau