3. Orgasme
Ini adalah fase di mana tubuh seperti meledak akibat kontraksi fisik yang intensif, setelah itu diikuti oleh relaksasi. Otot-otot di seluruh tubuh juga berkontraksi dalam menanggapi orgasme. Orgasme yang ringan dapat berisi tiga sampai lima kali kontraksi, sedangkan orgasme intens bisa berisi sepuluh sampai limabelas kali kontraksi.
Kebanyakan wanita tidak ejakulasi selama orgasme, meskipun beberapa ilmuwan mengklaim bahwa ada wanita yang mengeluarkan cairan mirip semen dari uretranya.
Tidak seperti pada wanita, orgasme pada pria terjadi dalam dua tahap. Selama tahap pertama, kontraksi otot akan memaksa semen masuk ke dalam uretra (saluran urin). Itu sebabnya, ada cairan bening (semen) yang keluar sebelum keluarnya sperma.
Pada tahap kedua, kontraksi uretra dan penis bergabung dengan kontraksi dalam kelenjar prostat. Hasilnya, sperma keluar dari ujung organ intim. Inilah yang sering kita sebut sebagai klimaks.
4. Fase resolusi
Ini adalah fase ketika tubuh kembali ke keadaan sebelum terangsang. Beberapa wanita mungkin mengalami multiorgasme sebelum masuk fase resolusi. Sedangkan pria, yang secara biologis tidak mungkin mengalami multiorgasme, akan segera memasuki masa pemulihan di mana organ intim menjadi semi ereksi kemudian melemas.
Selama fase resolusi, organ intim wanita akan kembali normal, darah akan dipompa menjauh dari vagina. Rahim bergerak kembali ke posisi normal, warna serta ukuran organ intim kembali seperti semula.
Pada pria, ereksi menghilang dalam dua tahap. Pada awalnya, kontraksi orgasmik akan memompa darah keluar dari penis, ditandai dengan hilangnya sebagian kekakuan. Pada tahap kedua, aliran darah kembali normal, ukuran dan posisi testis kembali seperti awal.
Pada pria maupun wanita, tak lama setelah orgasme dan seiring irama tubuh kembali normal, perubahan warna kulit juga menghilang alias kembali ke warna asli sehari-hari. Setelah itu, keluarlah keringat yang lebih banyak dari tubuh masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.