KOMPAS.com - Lima puluh persen dari remaja mengaku kecanduan perangkat mobile, menurut jajak pendapat yang dilakukan Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus untuk membantu anak-anak, orangtua, guru dan pembuat kebijakan dalam hal media dan teknologi di Amerika.
Dalam jajak pendapat yang melibatkan 1.240 orangtua dan anak-anak mereka, usia 12 sampai 18 tahun, dua-pertiga dari orang tua atau 66% merasa anak remaja mereka menghabiskan terlalu banyak waktu pada perangkat mobile. Sebanyak 52% dari remaja bahkan setuju dengan pandangan itu.
"Kecanduan teknologi bisa terjadi pada siapa saja," kata ahli detoks digital Holland Haiis, yang menggambarkan teknologi sebagai "kecanduan abad ke-21" dalam bukunya Consciously Connecting: A Simple Process to Reconnect in a Disconnected World.
"Jika remaja Anda lebih suka main game dalam ruangan, menyendiri, ketimbang memilih untuk pergi ke bioskop atau bertemu teman-temannya untuk makan burger, Anda mungkin memiliki anak remaja dengan masalah."
Selanjutnya, survei juga mendapati, hampir 80% dari remaja mengatakan, mereka akan melihat ponsel mereka setidaknya beberapa kali setiap jam, dan 72% mengatakan mereka merasa perlu untuk segera membalas teks dan pesan pada jejaring sosial.
Tiga puluh enam persen orangtua mengatakan, mereka sering berdebat dengan anak mereka setiap hari tentang penggunaan perangkat, dan 77% dari orang tua merasa anak-anak mereka tidak memperhatikan ketika kumpul keluarga.
Selain itu, survei mendapati, remaja kerap berjalan dari kelas ke kelas tanpa melihat jalan dan fokus pada layar. Baru akan berpaling dari layar bila mereka ingin naik tangga. Hal ini juga terjadi di lingkungan luar sekolah.
Janis Elspas, pendiri Mommy Blog Expert, percaya bahwa aturan dan batas-batas perlu dibuat oleh orangtua kepada anak-anak ketika mendapatkan ponsel pertama. Hal tersebut diharapkan bisa membantu dalam berangkat kecanduan di kemudian hari.
"Kadang-kadang orang terkejut ketika saya menegur anak-anak untuk mematikan ponsel mereka ketika kami sedang kumpul bersama," kata Elspas.
“Aturan tersebut dapat membuktikan kepada anak-anak, secara langsung, bahwa mereka dapat "bertahan hidup" tanpa harus melihat atau menggunakan ponsel mereka terus-menerus.”
Kecanduan gadget sendiri dikaitkan dengan masalah kesehatan masyarakat. Menurunkan kewaspadaan saat berjalan maupun mengemudi, serta berkurangnya hubungan sosial yang mengarah pada meningkatnya risiko depresi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.