Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Tipe 2 Bukan Kiamat... Masih Ada Solusinya!

Kompas.com - 16/05/2016, 08:58 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Gaya hidup

Namun, sesudah operasi masih ada langkah yang harus dipatuhi pasien. Salah satunya soal rekomendasi makanan pasca-operasi.

Selama tiga pekan terhitung sejak hari operasi, pasien hanya akan mengonsumsi makanan cair, seperti, tajin, susu kedelai, susu sapi, kuah sayur, dan sop. Ingat, makanan dianjurkan tidak mengandung minyak dan lemak.

Lalu, sembilan pekan berikutnya pasien mulai menikmati masakan lembut. Bubur, sayuran empuk, dan ikan atau daging yang empuk, bisa jadi pilihan. Baru lah setelah tiga bulan sesudah operasi, pasien bisa mengonsumsi makanan normal.

Kini, Tapian tak harus lagi terus-menerus mengonsumsi obat untuk menjaga kadar gula darahnya. Diabetes baginya sudah bukan lagi penyakit yang tak tersembuhkan.

Di Indonesia, Tapian tak sendiri melakoni hari-hari sebagai pengidap diabetes. Dari data International Diabetes Federation (IDF) pada 2015, di Indonesia ada lebih dari 10 juta penduduk berusia 20 tahun hingga 79 tahun yang menderita diabetes.

Pada tahun itu, tercatat hampir 185.000 orang Indonesia meninggal karena diabetes. Itu pun, diperkirakan masih ada lebih dari 5 juta penderita diabetes yang tak terdata di luar sana.

Merujuk data yang sama, mayoritas penderita diabetes adalah warga perkotaan. Lalu, data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menambahkan,  lonjakan angka penderita terjadi terutama pada diabetes tipe 2.

"Diabetes tipe 2 itu karena gaya hidup, olahraga kurang, dan dietnya,” ujar Kepala Balitbangkes Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, seperti dikutip Kompas.com pada Jumat (14/11/2014).

Hasil riset kesehatan dasar Balitbangkes pada 2007 menunjukkan, ‎prevalensi nasional penderita diabetes berdasarkan pemeriksaan gula darah adalah 5,7 persen untuk penduduk berusia di atas 15 tahun dan tinggal di perkotaan. Pada 2013, angkanya naik menjadi 6,8 persen. 

Thinkstockphotos Ilustrasi

Melihat catatan itu, solusi untuk penyakit diabetes memang  sudah menjadi kebutuhan di Indonesia. Cek kesehatan rutin bisa jadi jalan untuk mencegah terkena diabetes.

Bila sudah mengidap penyakit ini, pemeriksaan rutin juga tetap diperlukan untuk memantau kondisi kadar gula sekaligus menentukan perlu atau tidaknya tindakan medis lebih lanjut.

Jika belum yakin untuk memeriksakan diri ke fasilitas medis secara langsung, sekarang ada layanan-layanan konsultasi yang bisa Anda sambangi. Di tempat layanan ini, Anda bisa mendapatkan informasi langkah apa yang harus ditempuh bila ada gelagat atau telah positif menderita suatu penyakit, termasuk diabetes.

Salah satu layanan itu adalah Norgen Health yang dipilih Tapian untuk mencari solusi bagi persoalan kesehatannya. Lembaga ini khusus melayani konsultasi untuk pengobatan ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau