Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2016, 21:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesehatan gigi, bukan hanya diperhatikan ketika gigi tetap mulai tumbuh. Melainkan sejak gigi susu pertama tumbuh. Bahkan, menurut Dr. Eva Fauziah, drg., Sp.KGA, Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia cabang Jakarta, sehat atau tidaknya pertumbuhan gigi anak dipengaruhi sejak masa kehamilan ibu.

“Bagaimana kondisi ibu di masa kehamilan, berpengaruh pada kesehatan gigi anak. Kalau saat hamil, ibu kurang asupan kalsium dan protein, bisa menyebabkan hipoplasia email pada gigi anak, yaitu pembentukan email gigi yang tidak sempurna,” kata Dr. Eva saat ditemui dalam acara Bulan Kesehataan Gigi Nasional 2016, Menekankan Pentingnya Peran Orangtua untuk Mengenal & Mencegah Kebiasaan Buruk Si Kecil, di Palataran Dharmawangsa, Jakarta (6/9).

Setelah gigi susu tumbuh, asupan gizi seimbang yang dikonsumsi anaklah yang memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang giginya. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan si kecil yang terlihat sepele, sehingga tak disadari dapat merusak gigi.

Sebelum muncul plak, karies, dan berbagai masalah gigi lainnya pada anak, orangtua bisa melakukan hal berikut sebagai pencegahan:


1. Basuh dengan air putih

Ketika si kecil selesai minum susu, terutama dengan dot, basuh mulutnya dengan air putih, agar tidak ada sisa susu yang menempel di gigi. Selain itu, tidak membiasakan si kecil minum susu dengan dot tertinggal di mulut hingga tidur.

Agar tak berkelanjutan, memasuki usia 2 tahun, mulailah membiasakan si kecil minum susu dengan gelas, tak lagi dari dot.


2. Batasi konsumsi makanan dan minuman manis

Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat memicu terbentuknya plak dan memproduksi asam oleh bakteri.

Sehingga, rongga mulut menjadi lebih asam dan menyebabkan terjadinya demineralisasi email atau karies.


3. Makan makanan padat sesuai usia

Latih si kecil untuk mengonsumsi makanan padat sesuai usia dan tahap perkembangannya, agar anak mengenal berbagai tekstur makanan.

Dengan melatih anak mengunyah juga dapat merangsang proses pertumbuhan dan perkembangan rahang serta gigi.


4. Cegah kebiasaan mengemut jari

Sejak awal tidak membiarkan si kecil memasukkan ibu jari atau jari lainnya ke dalam mulut. Pembiaran akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini dapay mengganggu pertumbuhan rahang dan gigi.


5. Biasakan anak tidak memasukkan benda asing ke dalam mulut

Ajarkan juga si kecil untuk tidak memasukkan benda apapun ke rongga mulut, selain makanan dan minuman bergizi.

Alihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain, agar ia tak sembarangan menggigit benda di sekitarnya. Pasalnya, sembarangan menggigit benda dapat menyebabkan maloklusi (susunan gigi yang berantakan) dan akan mengganggu pencernaannya.


6. Sikat gigi selama 2 menit

Ajarkan anak menyikat gigi dnegan benar dari gusi ke gigi. Lakukan ini selama dua menit dan dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Penelitian menunjukkan, bahwa risiko gigi berlubang pada anak berkurang secara signifikan, pada anak yang mendapat pendampingan menyikat gigi dari orangtua mereka.


7. Rutin ke dokter gigi

Rutin mengajak anak berkunjung ke dokter gigi sejak usia satu tahun, agar anak terbiasa dan tak takut ke dokter gigi jika ada masalah gigi.

Lakukan kunjungan rutin ini empat kali dalam setahun. Selain untuk melakukan pemeriksaan, juga untuk mendapat edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut dari dokter gigi.

“Pepsodent meyakini bahwa edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut bisa didapatkan dengan berkunjung ke dokter gigi secara rutin. Kehadiran BKGN diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para orangtua untuk memeriksakan kesehatan mulut dan gigi anaknya,” ujar drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSC- Head of Professional Relationship Oral Care, PT. Unilever Indonesia Tbk.

Sebagai wujud dukungan menjaga kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent kembali menyelenggarakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (2016), yang akan dilaksanakan di 21 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Indonesia, mulai 19 September hingga 28 November 2016. Selain itu juga di 30 PDGI cabang kota/ kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com