Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yurdhina Meilissa, MD
dokter

Dokter umum. Pemerhati kebijakan kesehatan

Go-Med, Domestikasi Layanan Kefarmasian dan Kegagapan Kita

Kompas.com - 22/10/2016, 16:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Walaupun, dalam praktiknya sertifikasi ini tidak diwajibkan, publikasi akreditasi apotek yang transparan telah memungkinkan publik berdaya untuk memilih dan membantu Pemerintah melakukan penegakkan hukum.

Dalam jangka pendek, ikhtiar melokalisasi dampak harus ditempuh dengan memperbaiki alur layanan Go-Med.

Ke depan, perluasan bidang usaha harus didiskusikan dengan Kementrian Kesehatan dan Organisasi Profesi agar dampak yang ditimbulkan tidak membahayakan keselamatan konsumen.

Inggris, salah satu negara dengan sistem kesehatan terbaik di dunia, perlu jeda ratusan tahun untuk mengadaptasi Maklumat Palermo ke dalam National Health Insurance Act.

Indonesia juga, barangkali, membutuhkan jeda lebih panjang lagi untuk beradaptasi pada tren apotek online dan layanan pesan-antar obat yang mulai marak sejak 1999. Pertanyaannya, kapan kita akan bergerak?

Ditulis oleh Yurdhina Meilissa dan Widya Anandita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com