Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2016, 21:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jangan anggap sepele kasus pneumonia atau infeksi pada paru yang menyerang anak-anak. Pneumonia merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak berusia di bawah 5 tahun.

Pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus pneumoniae. Bakteri tersebut bisa masuk ke paru-paru melalui hidung dan tenggorokan. Agar anak terhindar dari pneumonia, ada sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh orangtua.

Dokter spesialis respirasi anak, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, SpA (K) menuturkan, pencegahan bisa dimulai dengan memberikan ASI kepada bayi. "ASI akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga anak tak mudah terinfeksi," kata Cissy dalam diskusi Peringatan Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Berikan bayi ASI eksklusif selama 6 bulan. Kemudian dilanjutkan ASI sampai dua tahun yang dibarengi dengan pemberian makanan pendamping ASI.

Pemberian ASI sekaligus mencegah anak gizi buruk yang juga menjadi faktor risiko pneumonia. Pencegahan yang tak kalah penting, yaitu pemberian vaksin. "Pemberian vaksin terbukti efektif mencegah anak terkena pneumonia," kata Cissy.

Pencegahan berikutnya adalah menghindari anak dari polusi udara, termasuk paparan asap rokok. Polusi udara bisa meningkatkan gangguan pada sistem pernapasan anak.

Kebersihan dan ruangan di dalam rumah juga perlu diperhatikan. Sebab, kurangnya ventilasi di dalam rumah bisa meningkatkan risiko infeksi pada pernapasan anak.

Kemudian, bisa juga dengan rutin memberikan Vitamin A pada anak untuk meningkatkan imunitas dan melindungi pernapasan dari infeksi kuman.

Penanganan pneumonia pada anak juga jangan sampai terlambat. Yang jelas, jika anak sudah mulai batuk-batuk, segera lakukan hitung napas. Jika napas anak cepat, bawalah ke puskesmas terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com