JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak krill barangkali kurang populer dibanding minyak ikan. Minyak krill berasal dari krill, yakni biota laut sejenis udang yang sangat kecil dan terdapat di laut dalam Antartika.
Sama seperti minyak ikan, minyak krill juga mengandung omega 3. Omega 3 baik untuk kesehatan jantung, hingga mengurangi peradagan.
"Tetapi kandungan omega 3 pada minyak krill lebih tinggi," ujar ahli gizi, Mirza Hapsari Sakti seusai peluncuran program Sayangi Sendi oleh PT Kalbe Farma di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, minyak krill juga mengandung phospolipid, sehingga penyerapan ke dalam tubuh lebih banyak dibanding minyak ikan.
Phospolipid dapat membantu memperbaiki sel-sel yang rusak. Bahkan minyak krill juga mengandung Astaxanthin, yakni antioksidan untuk menangkal radikal bebas.
Kandungan tersebut membuat suplemen minyak krill biasanya berwarna merah kehitaman atau merah gelap dibanding minyak ikan. Dengan keunggulan minyak krill, tak heran bila harga suplemen minyak krill biasanya lebih mahal dibanding minyak ikan.
Mirza mengatakan, suplemen minyak krill pun sangat baik untuk pemulihan atlet yang berisiko tinggi mengalami cedera atau peradangan.
"Dengan pemberian itu (minyak krill) risiko cedera atau masalah persendian yang biasanya terjadi pada atlet bisa dikurangi. Atau kalau sudah cedera, proses penyembuhan bisa lebih cepat," tutur Mirza.
Suplemen minyak krill juga baik untuk menjaga kesehatan tubuh sehari-hari, terutama bagi yang sudah berusia di atas 30-50 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.