"Tidak ada pengaruh jenis kelamin dalam kasus sleep paralysis," kata Dr Kushida. Umumnya, sleep paralysis dimulai pada usia remaja dan dewasa muda (20-an dan 30-an tahun) dan terus di kemudian hari, katanya. "Sleep paralysis juga dipengaruhi faktor keturunan," tambahnya.
Kurang tidur juga memainkan peran
Kelumpuhan tidur lebih sering terjadi pada orang yang kurang tidur. "Saran terbaik adalah memastikan Anda tidur cukup" kata Dr Kline.
"Rata-rata orang dewasa membutuhkan tujuh setengah sampai delapan jam tidur setiap malam," katanya.
Stres bisa jadi pemicu
Cobalah untuk menghindari stres sebanyak mungkin atau mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan stres. Hal itu akan dapat membantu mengurangi frekuensi kelumpuhan tidur, jelas Dr. Kushida.
Mungkin merupakan tanda dari gangguan tidur lain
Kelumpuhan tidur adalah gejala narkolepsi, gangguan tidur parah, yang menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, kata Dr. Kline.
Sleep paralysis juga dapat menjadi tanda bahwa Anda memiliki sleep apnea atau gangguan gerakan tungkai periodik, suatu kondisi di mana kaki Anda sering kedutan saat tidur.
Dokter spesialis gangguan tidur dapat membantu
Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur lebih dari beberapa kali dalam setahun dan itu memengaruhi kualitas hidup Anda, sebaiknya berkonsultasi ke dokter spesialis gangguan tidur.
Dokter akan membantu Anda mengatur jadwal tidur, serta memberi solusi atas keluhan tidur lainnya yang Anda alami.
"Dengan membereskan sumber masalahnya, tingkat keparahan kelumpuhan tidur akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali," kata Dr Kushida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.