Dengan menghabiskan waktu sendirian, kita lebih punya welas asih atau empati kepada orang lain di luar lingkup pergaulan kita.
Ketika bersama-sama orang lain, kita cenderung lebih malas mengingat suatu informasi karena mengandalkan orang lain.
Namun saat sendiri, kita dipaksa fokus untuk memperhatikan sesuatu. Itu dapat menjadi latihan otak agar punya daya ingat lebih baik.
Saat ini jamak tren kerja tanpa sekat. Tujuannya agar orang berinteraksi satu sama lain.
Namun studi menunjukkan, kerja beramai-ramai menurunkan produktivitas.
Kinerja orang terbukti lebih baik saat mereka punya sedikit privasi.
Baca juga: Jaga Kestabilan Emosi, Ibu Perlu Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Para penulis atau seniman ingin menyewa studio khusus untuk berkarya bukanlah isapan jempol.
Menghabiskan waktu sendiri memberikan kesempatan otak untuk mengembara. Hal itu membantu kita lebih kreatif.
Fitrah kita sebagai makhluk sosial adalah punya ikatan kuat dengan orang lain.
Namun sendiri juga tidak kalah penting. Studi menunjukkan, saat sendiri kita jadi bisa lebih menoleransi kesepian.
Hal itu dapat meningkatkan kebahagiaan, menambah kepuasan hidup, dan memantapkan kemampuan manajemen stres.
Banyak orang piawai merencanakan liburan sampai pernikahan. Namun sedikit yang jago merencanakan masa depan.
Menghabiskan waktu sendirian memberikan kesempatan kita berpikir jernih ada prioritas yang harus dicapai di sela-sela kesibukan.
Saat sendiri, kita juga punya waktu lebih untuk memikirkan cita-cita, mengevaluasi pencapaian, dan perubahan yang diinginkan dalam hidup.
Sendiri membuat kita bisa lebih mengenal diri sendiri, tanpa intervensi pendapat orang lain.
Dengan mengenal diri sendiri, kita dapat lebih mengembangkan potensi diri.
Pepatah klasik menyebut sedikit jarak bisa membuat hubungan lebih hangat. Hal itu diamini riset yang diterbitkan di British Journal of Psychology.
Punya relasi sosial dan sistem dukungan sosial memang penting bagi kesehatan mental.
Namun ada kalanya kita membutuhkan jeda untuk jalan sendiri sembari menghargai setiap koneksi sosial yang sudah kita bangun.
Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Bicaralah dengan Diri Sendiri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.