Sementara, episode depresi dapat dipahami sebagai gangguan suasana hati berwujud rasa depresi dan tertekan.
Orang yang didiagnosis menderita bipolar disorder tipe 1 cenderung sangat bersemangat (episode mania) bergantian dengan perasaan depresif (episode depresi).
Saat episode mania terjadi, keputusan yang diambil kerap tidak rasional.
Sebagai contoh, menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Lebih parah lagi, mereka bisa tiba-tiba melakukan kekerasan hingga bahkan pelecehan seksual.
Episode mania biasanya berlangsung selama seminggu atau lebih.
Baca juga: Waspadai Gangguan Bipolar
Orang yang tidak merasa terlalu bersemangat (episode mania), tapi mengalami episode hipomania masuk kategori gangguan bipoler tipe 2.
Gejala orang menderita bipolar disorder tipe ini memang cukup sulit didiagnosis.
Namun biasanya orang terdekat penderita gangguan bipolar tipe 2 cederung mampu mengenali perubahan suasana hati hingga tindakan khas pengidapnya.
Episode hipomania biasanya paling lama berlangsung selama empat hari.
Melansir dari Mayo Clinic, Psikiater di Rochester, Minnesota, AS, dr. Daniel K. Hall-Flavin, menjelaskan perawatan pada orang yang mengalami gangguan bipolar, baik tipe 1 maupun tipe 2 perlu menggunakan obat-obatan dan terapi perilaku.
Berikut beberapa obat dan terapi yang biasa digunakan untuk terapi gangguan bipolar:
Gejala gangguan bipolar tipe 1 dianggap lebih parah dibanding tipe 2.
Orang dengan gangguan bipolar tipe 1 dianjurkan menjalani rawat inap di rumah sakit agar lebih terpantau.
Sementara orang dengan gangguan bipolar tipe 2, masih bisa mendapat perawatan dengan didampingi orang terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.