KOMPAS.com - Olahraga secara teratur terbukti ampuh menunjang gaya hidup sehat.
Dengan rutin mengolah fisik, Anda dapat membakar lemak, membangun massa otot, sampai menyehatkan jantung.
Selain itu, olahraga juga terbukti meningkatkan daya ingat, mengurangi stres, dan bisa mencegah depresi.
Mengingat besarnya manfaat olahraga, Organisasi Kesehatan Dunia WHO turut menyarankan Anda rutin berolahraga.
Melansir Global Recommendations on Physical Activity for Health, orang berusia 18 sampai 64 tahun idealnya berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit tiap minggu.
Atau, jika Anda mampu berolahraga jenis aerobik atau intensitas tinggi, sediakan waktu 75 menit tiap minggu.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih, orang dewasa dianjurkan menggandakan dua kali lipat intensitas olahraga di atas.
Baca juga: Hujan bukan Halangan untuk Olahraga, Justru Banyak Manfaatnya
Beberapa orang yang rutin berolahraga mungkin sempat terbersit pertanyaan, "Kapan waktu terbaik berolahraga?"
Ada anggapan olahraga pagi lebih baik karena tubuh lebih bugar, sebelum energi ludes untuk beraktivitas seharian.
Namun, ada juga yang beranggapan olahraga pagi menguras tenaga. Sehingga dapat mengganggu aktivitas sepanjang hari.
Pendiri Make Your Body yang fokus pada penurunan berat badan, Dave Smith, punya jawabannya.
"Waktu terbaik untuk berolahraga adalah waktu yang membantu Anda konsisten," kata Smith, melansir Forbes.
Sementara itu, ahli fisiologi olahraga dari San Diego State University, Fabio Comana, menyebut tidak ada patokan baku waktu terbaik untuk berolahraga.
Menurutnya, waktu terbaik untuk berolahraga tergantung ritme sirkadian alias jam biologis seseorang.
"Ritme sirkadian turut mengatur detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh saat berolahraga," jelasnya.