Berikut beberapa di antaranya:
Tubuh setiap orang dirancang memiliki kemampuan masing-masing.
Tak perlu ambisius memaksakan target tertentu. Salah-salah, bisa cidera atau memantik risiko kesehatan serius.
Olahraga bukan satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan. Perlu juga diimbangi pola makan, kualitas tidur, dll.
Banyak orang fokus pada durasi olahraga ketimbang kualitas gerakannya.
Lebih baik mengolah tubuh dengan kualitas sebaik mungkin dalam waktu singkat, daripada waktunya panjang tapi gerakan alakadarnya.
Baca juga: Mana Lebih Baik, Sarapan Setelah atau Sebelum Olahraga?
Laiknya otak, otot kita juga butuh latihan agar lebih kuat. Tantang tubuh untuk memaksa otot beradaptasi.
Dengan kata lain, Anda perlu menambah sedikit demi sedikit porsi latihan atau gerakan baru dari capaian sebelumnya.
Jika porsi latihan tidak ditingkatkan, otot tubuh tidak berkembang atau mengalami perubahan.
Rebahan atau mager barangkali lebih nyaman ketimbang olahraga.
Namun, kita wajib berolahraga untuk hidup sehat. Cobalah menikmati setiap sesi latihan saat berolahraga.
Dengan menikmati prosesnya, hati jadi lebih enteng mengerjakan setiap tantangan atau gerakan olahraga.
Bila perlu, datangi pusat kebugaran atau lapangan khusus olahraga agar lebih bersemangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.