Deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan kanker akan berhasil diobati.
Kebanyakan wanita dengan kanker endometrium mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.
Baca juga: Kanker Kolorektal Ancam Pria Indonesia, Berikut Cara Mencegahnya
Namun dalam beberapa kasus, gejala tersebut tak muncul dan diketahui kanker sudah mencapai stadium lanjut.
Ini berarti kankernya telah membesar dan mungkin telah menyebar tanpa menimbulkan tanda-tanda.
American Cancer Society mendorong semua wanita khususnya yang telah menopause, memahami gejala kanker endometrium.
Para wanita ini sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami perdarahan, keputihan, atau bercak apapun pada vagina.
Beberapa tindakan yang mungkin akan dilakukan dokter, antara lain:
1. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul diyakini dapat menemukan beberapa kanker, termasuk beberapa kanker rahim lanjut.
2. Pemeriksaan USG
Dokter bisa menggunakan ultrasonografi (USG) transvaginal untuk melihat ketebalan dan tekstur endometrium.
Tes ini dapat membantu dokter mencari kelainan pada lapisan uterus.
3. Biopsi
Tindakan ini dilakukan dokter dengan mengambil sampel jaringan yang berada di dinding rahim kemudian diperiksa di laboratorium untuk menentukan apakah terdapat sel kanker atau tidak.
4. Pemeriksaan Radiologi
Setelah hasil biopsi menunjukan adanya sel kanker pada jaringan endometrium, dokter dapat merekomendasikan serangkaian pemeriksanan radiologi seperti X-ray, CT-scan, atau MRI.
Pemeriksaan tersebut bertujuan juga untuk melihat apakah ada penyebaran kanker ke organ lain atau tidak.
Selain itu pemeriksaan radiologi bisa membantu dalam penentuan stadium kanker endometrium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.