Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Lebih Asyik Makan Durian yang Bikin Tubuh Hangat

Kompas.com - 07/01/2020, 11:45 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Musim durian telah datang. Banyak pedagang menjajakan buah berjuluk The King of Fruit ini di pinggir jalan.

Merujuk Kalender Musim Buah Indonesia, durian biasanya memang melimpah pada Oktober sampai Februari.

Tak pelak, aroma menyengat khas buah berduri ini pun mengundang sebagian orang tertarik untuk mencicipinya.

Mitos kolesterol

Membincangkan durian, aroma dan rasanya yang khas membuat sejumlah orang kepincut menikmatinya.

Sayang, beberapa orang khawatir kandungan kolesterol durian dapat mengganggu kesehatan.

Padahal, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, dalam 100 gram buah durian, kandungan kolesterolnya tidak signifikan atau diasumsikan nol.

Dalam biologi gizi, tidak ada tanaman sepeti sayur dan buah yang mengandung kolesterol.

Baca juga: Makan Durian atau Nanas Saat Hamil Picu Keguguran, Mitos atau Fakta?

Nutrisi

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen menjelaskan, dalam 100 gram buah durian terkandung:

  • Energi: 134 kal
  • Protein: 2,5 gram
  • Lemak: 3.0 gram
  • Karbohidrat: 28.0 gram

"Kandungan lemak dan kadar gulanya cukup tinggi," jelas dokter yang akrab disapa Tan ini, kepada Kompas.com, Senin (6/1/2020).

Tan membandingkan apel setara dengan 100 gram buah durian kalorinya hanya 58, protein 0,3 gram, lemak 0,4 gram, dan karbohidratnya 14,9 gram.

Siapa saja yang pantang durian?

Kandungan kalori dan karbohidrat yang tinggi dalam buah durian membuat makanan ini tidak bisa dinikmati semua orang.

Tan merinci penderita obesitas, diabetes, dan orang yang punya penyakit darah tinggi (hipertensi) tidak disarankan makan durian.

Seperti diketahui, ketiga jenis penyakit di atas dapat memicu penyakit yang lebih serius seperti jantung dan stroke.

"Kalau buat orang sehat, makan durian enggak masalah. Asal, jangan berlebihan. Cukup dua butir, itu pun tergantung besar biji dan tebal daging buah durian," kata Tan.

Cocok untuk cuaca dingin

Tan menjelaskan durian bisa dikonsumsi orang tanpa keluhan penyakit hipertensi, diabetes, dan obesitas.

Menurutnya, buah ini paling pas dikonsumsi pada musim penghujan atau saat cuaca dingin.

"Bagus, buat menghangatkan badan orang yang sehat," katanya.

Ia mengatakan durian bersifat hyperthermic atau bisa menghangatkan tubuh.

Bahan pangan ini mengandung senyawa sulfur yang bisa mengaktivasi reseptor pengatur suhu bernama TRPA1 dan TRPV1.

Baca juga: Siapa Saja yang Tidak Boleh Makan Durian?

Tak hanya durian, bahan pangan yang bisa menghangatkan tubuh lainnya antara lain bawang putih.

Selain itu, kandungan air durian tidak terlalu banyak dibandingkan buah yang tumbuh di musim kemarau, seperti mangga atau jeruk bali. 

Dengan demikian, buah berduri ini makin pas dinikmati di musim hujan atau saat hawa udara cenderung dingin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau