Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelisah saat Akhir Pekan Tiba, Waspadai Weekend Anxiety Sindrom

Kompas.com - 11/01/2020, 16:28 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir pekan yang dinanti-nanti banyak orang ternyata tak selalu menimbulkan kebahagiaan.

Faktanya, sebagian besar orang mengalami kecemasan saat menjelang momen akhir pekan. Jika hal tersebut terjadi pada kalian, sebaiknya jangan disepelekan.

Bisa jadi, Anda menderitan gangguan emosional yang disebut dengan weekend anxiety sindrom atau sindrom kecemasan akhir pekan.

Menurut psikolog klinis Catherine Madigan, mereka yang mendertia sindrom ini biasanya merasa cemas dan gelisah karena takut tidak dapat melalui akhir pekan dengan baik.

Meski bukan istilah resmi dalam dunia medis, tak sedikit orang yang mengalami hal ini.

Biasanya, hal ini disebabkan karena adanya harapan yang terlalu tinggi untuk memiliki akhir pekan yang sempurna.

Baca juga: Akhir Pekan Jadi Waktu Favorit Bayar Utang Tidur

Hal ini membuat penderitanya didera ketakukan dan kecemasan akan akhir pekan yang berjalan buruk.

Dr Luke Martin, psikolog klinis dan manajer proyek di Beyondblue, mengatakan sindrom ini juga mengatakan hal serupa.
Menurutnya, sindrom kecemasan akhir pekan tersebut merupakan efek samping dari kehidupan modern.

"Kami tidak punya banyak waktu dan memiliki banyak tekanan agar akhir pekan berjalan dengan sempurna," ucapnya.

Setelah enam hari bekerja keras, kita akhirnya memiliki dua haru untuk beristirahat sehingga muncul harapan yang terlalu tinggi untuk memiliki akhir pekan yang sempurna.

Ekspetasi yang terlalu tinggi itu membuat kita didera ketakutan dan kecemasan akan akhir pekan yang tak berjalan sesuai keinginan.

"Dan itu bisa memberi Anda banyak tekanan dan membuat Anda cemas," tambah Dr Martin.

Efek kerja terlalu keras

Ironisnya, mereka yang bekerja terlalu keras sangat rentan mengalami sindrom ini.

Kecemasan akhir pekan mungkin merupakan indikasi bahwa Anda terbiasa dengan lingkungan yang tekontrol di tempat kerja. Inilah yang membuat kecemasan mudah muncul," ucap Dr Martin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau