Ternyata, hasil risetnya menunjukkan, selama objek penelitiannya tertidur lelap terbukti ada pergerakan cairan serebrospinal ke otak.
Dari hasil pembacaan EEG dan MRI terlihat, saat tidur nyenyak, gelombang listrik yang dihasilkan saraf akan diam atau berhenti bekerja.
Ketika neuron atau saraf berhenti bekerja untuk sementara waktu, saraf tidak membutuhkan banyak oksigen dan tidak banyak darah mengalir ke otak.
Dalam kondisi tersebut, terlihat pergerakan cairan serebrospinal mengalir masuk otak, dan menggantikan atau mengisi celah darah.
Baca juga: Awas, 4 Jenis Makanan Ini Bikin Susah Tidur Malam
Ahli saraf yang memimpin riset tidur dapat membersihkan racun di otak tikus, Maiken Nedergaard, mengapresiasi temuan riset Lewis dkk.
"Ini membuktikan, tidur bukan hanya beristirahat atau bersantai," jelas akademisi University of Rochester ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tidur lelap juga bagian dari proses membersihkan residu atau sisa metabolik yang menumpuk, seperti beta amiloid, biang alzheimer.
"Penelitian Lewis dkk. dapat membuka jalan baru bagi pengobatan alzheimer. Selama ini obat untuk beta amiloid gagal menembus uji klinis. Riset tersebut bisa membantu," katanya.
Anda yang saat ini mengalami masalah susah tidur di malam hari, perlu segera mengatasinya.
Karena, selain untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, tidur juga terbukti efektif mengatasi dan mencegah alzheimer.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa cara mengatasi susah tidur di malam hari:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.