Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/01/2020, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Ejakulasi dini adalah gangguan seks yang paling umum dilaporkan oleh sebagian besar pria dewasa.

Sebuah penelitian yang diterbitkan Drug Discovery Today Journal tahun 2016 bahkan menyatakan 20-30 persen pria di dunia pernah mengalami ejakulasi dini.

Melansir buku Terapi Seks: untuk Kebahagiaan & Keharmonisan Rumah Tangga karya Sri Haryanti S. Nugroho (2009), seorang pria bisa dikatakan mengalami ejakulasi dini ketika dia tak bisa mengendalikan ejakulasinya.

Baca juga: Mana Lebih Aman: Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?

Apabila hal itu terjadi, biasanya akan mengakibatkan rasa kecewa dan tidak puas karena hubungan seks jadi berlangsung singkat dan tidak sesuai dengan kehendaknya.

Para pria yang menderita masalah ini bisa juga merasa malu terhadap pasangannya.

Jika ejakulasi dini dibiarkan berlanjut, para penderita bisa mengalami disfungsi ereksi.

Dampaknya tidak lain wanita yang menjadi pasangannya akan merasa sering kecewa dan tidak puas karena hubungan seks berakhir cepat.

Lebih jauh, dorongan seks mereka bahkan bisa hilang.

Beda ejakulasi dengan orgasme

Di dalam buku tersebut diterangkan, ejakulai erat sekali kaitannya dengan orgasme, tetapi kedua hal itu merupakan peristiwa yang berbeda.

Pada pria normal, orgasme disertai dengan ejakulasi.

Tetapi, pada pria yang mengalami gangguan seks dapat terjadi orgasme tanpa ejakulasi atau ejakulasi tanpa orgasme.

Dengan kata lain, orang yang mengalami orgasme tanpa ejakulasi berarti dapat merasakan kenikmatan seksual, tapi tidak mengeluarkan sperma.

Baca juga: Penis Berbau Tak Sedap? Bersihkan dengan Cara Ini

Sedangkan orang yang mengalami ejakulasi tanpa orgasme berarti mengaluarkan sperma tanpa merasakan kenikmatan seksual.

Penyebab ejakulasi dini

Menurut penulis buku, dalam kebanyakan kasus, gangguan seks kerap kali diakibatkan oleh perpaduan antara faktor fisik dan psikologis.

Beberapa penyebabnya, yakni:

1. Kondisi fisik

Ejakulasi dini bisa disebabkan oleh kondisi fisik yang mengalami masalah, misalnya karena darah tidak mengalir secara sempurna karena penyakit darah tinggi, kolesterol, diabetes, hingga pengerasan arteri.

2. Trauma saraf

Gangguan seks juga bisa disebabkan oleh trauma saraf karena cedera atau penyakit yang mengganggu hubungan sistem saraf dengan alat vital, seperti cedera tulang belakang, stroke, atau pun operasi prostat.

3. Stres

Pikiran kacau atau stres disinyalir bisa juga menyebabkan ejakulasi dini.

4. Konsumsi obat tertentu

Ejakulasi dini bisa juga terjadi ketika seorang pria mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping gangguan seksual

5. Konsumsi alkohol dan merokok

Ejakulasi dini bisa juga disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebih, rutinitas merokok, dan penggunaan narkoba.

Cara mengatasi ejakulasi dini

Perawatan untuk ejakulasi dini biasanya melibatkan terapi kombinasi.

Hal itu dikarenakan cukup sulit untuk menentukan mana yang menjadi penyebab ejakulasi dini seseorang.

Baca juga: Beredar 7 Cara Membesarkan Penis, Bagaimana Efek Sampingnya?

Jika sudah diketahui, pengobatan ejakulasi dini ini tinggal disesuaikan dengan faktor penyebabnya. 

Berikut ini penjelasannya:

  • Apabila ejakulasi dini disebabkan oleh faktor kondisi fisik dan trauma saraf, Anda berarti perlu mendatangi dokter untuk membahas pengobatan penyakit darah tinggi, kolesterol, diabetes, stroke, hingga pengerasan arteri
  • Apbila disebabkan stres, Anda berarti harus mencari jalan keluar dari berbagai masalah yang dipikirkan
  • Sedangkan kika ejakulasi dini disebabkan oleh konsumsi obat tertentu dan pola hidup buruk, Anda harus meninggalkannya demi kesehatan

Menurut Sri Haryanti S. Nugroho, ejakulasi dini juga dapat diatasi dengan terapi seks.

Di mana, para pria harus melakukan latihan untuk mengontrol ejakulasi dengan bantuan pasangannya.

Syarat penting untuk melakukan terapi ini tidak lain adalah harus ada komunikasi dan kerja sama yang apik dengan pasangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau