Menurut laman Hello Sehat, ada dua jenis kusta yang umum terjadi di Indonesia. Berikut jenisnya:
Baca juga: Stigma Kusta Sepanjang Masa
Diagnosis dan pengobatan yang terlambat akan membuat penderita kusta mengalami komplikasi berikut:
Bakteri penyebab kusta menyebar melalui kontak dengan sekresi mukosa dari seseorang yang terinfeksi. Ini biasanya terjadi ketika penderita kusta bersin atau batuk.
Sebenarnya, penyakit ini tidak mudah menular. Namun, kontak intensif dan terlalu dekat dengan penderita kusta bisa membuat kita tertular.
Bakteri penyebab kusta tumbuh sangat lambat dan membutuhkan waktu setidaknya 6 bulan atau bahkan 40 tahun untuk menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Tahun 1995, WHO mengembangkan terapi multidrug untuk menyembuhkan semua jenis kusta.
Selain itu, ada juga beberapa antibiotik mengobati kusta dengan membunuh bakteri penyebabnya. Antibiotik tersebut meliputi:
Baca juga: 4 Mitos Kusta yang Salah Kaprah, Jangan Lagi Dipercaya
Dokter kemungkinan akan meresepkan lebih dari satu antibiotik pada saat bersamaan.
Dokter biasanya juga memberi pasien obat anti inflamasi seperti aspirin (Bayer), prednison (Rayos), atau thalidomide (Thalomid). Perawatan akan berlangsung selama berbulan-bulan dan mungkin hingga 1 hingga 2 tahun.
Bagi ibu hamil penderita kusta, dokter biasanya melarang untuk konsumsi thalidomide karena dapat membuat bayi terlahir cacat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.