KOMPAS.com - Semakin bertambah usia, kebutuhan tidur seseorang kian berkurang.
Setiap orang dinjurkan untuk mengambil waktu istirahat sesuai porsinya tersebut jika ingin tetap sehat.
Kurang tidur atau terlalu banyak tidur disinyalir dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi tubuh.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes), pola tidur yang dijalani sebagian besar orang adalah pola tidur selama beberapa jam dalam satu waktu tertentu.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Kantuk di Siang Hari
Namun sebagian orang mengabaikan pola ini dan memiliki kebiasaan tidur di mana dan kapan saja yang memengaruhi pengaturan hidup sehari-hari.
Berikut ini kebutuhan tidur sesuai usia rekomendasi dari Kemenkes:
1. Bayi usia 0-1 bulan
Bayi yang usianya baru mencapai dua bulan, umumnya membutuhkan tidur 14-18 jam setiap hari.
2. Bayi usia 1-18 bulan
Pada usia ini, bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam setiap hari, termasuk tidur siang.
Tidur cukup akan membuat tubuh dan otak bayi berkembang baik dan normal.
3. Usia 3-6 tahun
Kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang.
Menurut penelitian, anak usia di bawah enam tahun yang kurang tidur, akan cenderung obesitas di kemudian hari.
4. Usia 6-12 tahun
Anak usia ini membutuhkan waktu tidur 10 jam.
Baca juga: 9 Manfaat Tidur Siang, Tekan Stres hingga Kurangi Risiko Sakit Jantung
Menurut penelitian, anak yang tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, dapat menyebabkan mereka menjadi hiperaktif, tidak konsentrasi belajar, dan memilki masalah pada perilaku di sekolah.
5. Usia 12-18 tahun
Menjelang remaja, kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam.
Studi menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur, lebih rentan terkena depresi, tidak fokus dan punya nilai sekolah yang buruk
6. Usia 18-40 tahun
Orang Dewasa membutuhkan waktu tidur 7 - 8 jam setiap hari.
Para dokter menyarankan bagi mereka yang ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini pada kehidupannya.
7. Lansia
Kebutuhan tidur terus menurun, cukup 7 jam perhari. Demikian juga jika telah mencapai lansia yaitu 60 tahun ke atas, kebutuhan tidur cukup 6 jam per hari.
Baca juga: Manfaat Ajaib Tidur Nyenyak (1): Cegah Jerawat hingga Penyakit Jantung
Dalam materi promosi kesehatan yang dibuat Kemkes, ada tujuh ancaman yang bisa dirasakan seseorang kita kurang tidur.
Berikut bahayanya:
1. Hilang konsentrasi saat belajar
Kurang tidur dapat menyebabkan terganggunya konsetrasi ketika seseorang sedang belajar atau membutuhkan untuk mengingat tentang sesuatu yang sudah dan belum dikerjakan sebelumnya.
2. Memperburuk kondisi kesehatan tubuh
Berbagai penyakit akan menghampiri seseorang, seperti:
3. Kulit terlihat lebih tua
Kulit akan kelihatan pucat, kusam serta kerutan apabila seseorang kurang tidur. Selain itu, mata juga kemungkinan akan terlihat bengkak.
Baca juga: Manfaat Ajaib Tidur Nyenyak (2): Kontrol Emosi hingga Imunitas Meningkat
4. Hilang fokus
Kurang tidur dapat menyebabkan hilang fokus.
Kondisi ini tentu menjadi sangat berbahaya ketika seseorang diharuskan melakukan pekerjaan yang menuntut tingkat fokus tinggi, seperti menyetir kendaraan.
5. Munculnya obesitas
Ketika seseorang selalu terjaga pada malam hari, sangat mungkin akan mengalami peningkatan rasa lapar dan hasrat untuk makan.
Jika hal itu terpenuhi, besar kemungkinan mereka akan mengalami obesitas atau kegemukan.
6. Peningkatan stres
Salah satu gejala psikologis akibat kurang tidur, yakni seseorang akan mengalami stres, sering marah tidak jelas dan kelihatan sering murung.
7. Sering lupa
Kurang tidur di malam hari bisa juga menyebabkan seseorang menjadi sering lupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.