KOMPAS.com - Menu pecel lele masih menjadi salah satu pilihan paling populer untuk mengganjal perut, khas orang Indonesia.
Di sisi lain, banyak yang menyebutkan bahaya makan ikan lele mulai masalah kehigienisan hingga risiko kanker. Padahal, lele adalah jenis ikan yang aman dikonsumsi.
Ikan lele merupakan sumber protein yang baik. Itulah sebabnya popularitas ikan lele sebagai lauk makan hingga kini masih tinggi.
Baca juga: Ahli Sebut Makan Ikan Lele Bisa Picu Penyakit Jantung
Bahkan tak hanya di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara lain.
Selama ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik yang aman, tak ada bahaya makan ikan lele.
Lain halnya apabila ikan lele berasal dari perairan yang telah mengalami pencemaran ekstrem, tentu hal itu membahayakan kesehatan.
Untuk mengantisipasi bahaya makan ikan lele, beberapa hal ini bisa dilakukan:
1. Cari tahu asal usulnya
Sebelum mengonsumsi lele goreng yang menggiurkan, cari tahu dari mana asal usul ikan lele tersebut. Umumnya, ikan lele dipanen dari peternakan sebelum didistribusikan untuk penjualan seperti ke pasar.
Hal yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan terpapar bahan kimia beracun seperti dioksin dan merkuri selama lele berada di air.
Meskipun menurut Environmental Protection Agency hampir seluruh ikan mengandung sedikit merkuri, namun lele termasuk yang risiko terpapar merkurinya rendah.
2. Cari ikan lele budidaya peternakan
Sebagian besar ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik. Tentunya, ikan lele yang dibesarkan di peternakan merupakan sumber protein yang bersih dan aman dikonsumsi.
Baca juga: Mengenang Masa-masa Kejayaan Budidaya Ikan Lele di Kampung Apung
Hal ini tentu kontradiktif dibandingkan dengan ikan lele yang ditangkap di perairan bebas.
Perbedaan dari lele peternakan dengan lele perairan bebas adalah rasa lele peternakan tidak identik dengan bau lumpur.